Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat pada musim tanam rendeng baru sekitar 1.300 hektare dari 41 ribu hektare areal persawahan  areal persawahan didaftarkan asuransi pertanian, untuk itu perlu adanya sosialisasi yang tepat.

"Padahal areal pertanian di Kabupaten Cirebon, terutama bagian utara cukup rawan baik ketika musim hujan maupun kemarau," kata Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Wasman di Cirebon, Jumat.

Setiap hujan datang, tambahnya, apalagi ketika masuk puncaknya, maka dipastikan ada yang terendam banjir. Bahkan data untuk musim tanam rendeng sudah ada 5.888 hektare areal persawahan terendam.

"Dari 5.888 hektare, terdapat 3.143 hektare areal persawahan yang puso dan sisanya bisa diselamatkan," ujarnya.

Akan tetapi kata Wasman, areal persawahan yang puso rerata tidak mengikuti asuransi pertanian, sehingga para petani harus mengeluarkan biaya lagi untuk tanam ulang.

Untuk itu pihaknya juga terus mensosialisasikan kepada para petani, agar mau mengikuti asuransi pertanian, di mana preminya pun tidak terlalu mahal yaitu Rp36 ribu per hektare.

"Premi murah hanya Rp36 ribu, karena sudah disubsidi oleh Pemerintah Pusat. Namun masih banyak yang tidak mendaftar," katanya.

Dia menambahkan manfaat asuransi pertanian bagi petani itu sangat banyak, di mana ketika gagal panen maka pihak asuransi akan mengganti per hektarenya Rp6 juta.

Baca juga: 40.000 hektare sawah di Karawang ditargetkan masuk asuransi pertanian

Baca juga: 3500 Hektare Sawah Cirebon Diasuransikan

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021