Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menargetkan pembangunan 1.000 kilometer jalan beton sebagai upaya meningkatkan roda perekonomian mulai dari utara hingga selatan Cianjur, termasuk untuk mendongkrak kembali angka kunjungan ke obyek wisata baru yang bermunculan selama pandemi COVID-19.
Bupati Cianjur, Herman Suherman saat dihubungi Minggu, mengatakan pembangunan 1.000 kilometer jalan beton tersebut akan segera dilaksanakan dengan target hingga tahun 2022 seluruh jalan milik kabupaten sudah dapat dilalui dengan aman dan nyaman mulai dari utara hingga selatan.
"Pembangunan jalan beton tersebut seiring dengan target pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional diberbagai wilayah dengan berbagai bidang. Cianjur menargetkan seluruh jalan kabupaten kedepan menjadi jalan layak, aman dan nyaman dilalui, sehingga roda perekonomian dapat meningkat," katanya.
Selama beberapa tahun terakhir, banyak mendapat keluhan dari warga terkait rusaknya jalan utama penghubung antar desa dan kecamatan di utara dan selatan Cianjur, sehingga pihaknya mencanangkan pembangunan jalan beton pada periode pertama.
Ketika infrastruktur layak dilalui, roda perekonomian warga akan meningkat, terutama sarana dan prasarana transportasi dapat dengan mudah menjangkau wilayah terujung untuk membawa hasil bumi warga ke kota.
"Tidak hanya perekonomian yang meningkat kalau infrastruktur sudah baik dan layak, berbagai bidang lain seperti pendidikan dan kesehatan akan terdorong. Kami berharap warga bersabar mendapat giliran karena keterbatasan anggaran, sehingga pembangunan akan dilakukan sesuai dengan skala prioritas," katanya.
Buruknya infrastruktur mulai dari utara hingga selatan Cianjur, banyak dikeluhkan warga mulai dari Kecamatan Cipanas hingga Kecamatan Naringgul di wilayah selatan. Sebagian besar warga terpaksa menantang maut untuk menjual hasil ladanganya ke kota karena infrastruktur yang sulit dilalui terutama ketika hujan turun deras.
Seperti yang dikeluhkan warga di tiga desa di Kecamatan Naringgul, jalan kabupaten sepanjang 25 kilometer yang merupakan akses utama antar desa hingga ke pusat kecamatan dalam kondisi rusak berat, ketika hujan turun jalan yang tidak lagi beraspal itu, layaknya kubangan kerbau di tengah sawah.
"Harapan kami Pemkab Cianjur, dapat memprioritaskan pembangunan jalan utama penghubung antar desa yang sudah puluhan tahun tidak pernah tersentuh pembangunan, dampaknya tiga desa, Cinerang, Sukamulya dan Margasari, kesulitan untuk emmasrkan berbagai produk hasil pertanian dan UMKM," kata Jaenul warag Desa Cinerang.
Baca juga: Spektrum - Mengembalikan kejayaan kopi Cianjur untuk mendunia
Baca juga: Petugas gabungan putarbalikkan puluhan mobil yang menuju Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Bupati Cianjur, Herman Suherman saat dihubungi Minggu, mengatakan pembangunan 1.000 kilometer jalan beton tersebut akan segera dilaksanakan dengan target hingga tahun 2022 seluruh jalan milik kabupaten sudah dapat dilalui dengan aman dan nyaman mulai dari utara hingga selatan.
"Pembangunan jalan beton tersebut seiring dengan target pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional diberbagai wilayah dengan berbagai bidang. Cianjur menargetkan seluruh jalan kabupaten kedepan menjadi jalan layak, aman dan nyaman dilalui, sehingga roda perekonomian dapat meningkat," katanya.
Selama beberapa tahun terakhir, banyak mendapat keluhan dari warga terkait rusaknya jalan utama penghubung antar desa dan kecamatan di utara dan selatan Cianjur, sehingga pihaknya mencanangkan pembangunan jalan beton pada periode pertama.
Ketika infrastruktur layak dilalui, roda perekonomian warga akan meningkat, terutama sarana dan prasarana transportasi dapat dengan mudah menjangkau wilayah terujung untuk membawa hasil bumi warga ke kota.
"Tidak hanya perekonomian yang meningkat kalau infrastruktur sudah baik dan layak, berbagai bidang lain seperti pendidikan dan kesehatan akan terdorong. Kami berharap warga bersabar mendapat giliran karena keterbatasan anggaran, sehingga pembangunan akan dilakukan sesuai dengan skala prioritas," katanya.
Buruknya infrastruktur mulai dari utara hingga selatan Cianjur, banyak dikeluhkan warga mulai dari Kecamatan Cipanas hingga Kecamatan Naringgul di wilayah selatan. Sebagian besar warga terpaksa menantang maut untuk menjual hasil ladanganya ke kota karena infrastruktur yang sulit dilalui terutama ketika hujan turun deras.
Seperti yang dikeluhkan warga di tiga desa di Kecamatan Naringgul, jalan kabupaten sepanjang 25 kilometer yang merupakan akses utama antar desa hingga ke pusat kecamatan dalam kondisi rusak berat, ketika hujan turun jalan yang tidak lagi beraspal itu, layaknya kubangan kerbau di tengah sawah.
"Harapan kami Pemkab Cianjur, dapat memprioritaskan pembangunan jalan utama penghubung antar desa yang sudah puluhan tahun tidak pernah tersentuh pembangunan, dampaknya tiga desa, Cinerang, Sukamulya dan Margasari, kesulitan untuk emmasrkan berbagai produk hasil pertanian dan UMKM," kata Jaenul warag Desa Cinerang.
Baca juga: Spektrum - Mengembalikan kejayaan kopi Cianjur untuk mendunia
Baca juga: Petugas gabungan putarbalikkan puluhan mobil yang menuju Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021