Jalan Raya Bandung-Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Naringgul, kembali terputus akibat banjir bandang dan longsor yang terjadi seiring hujan deras dengan intesitas lebih dari empat jam.
Banjir tidak hanya memutus akses jalan tapi juga menyebabkan dua rumah warga rusak berat terbawa banjir dan tertimpa longsor.
Camat Naringgul Ijuh Sugandi saat dihubungi Sabtu, mengatakan sejak siang hingga malam menjelang sebagian besar wilayah Naringgul, disiram hujan lebat, sehingga menyebabkan air di waduk buatan di atas perkampungan jebol, sehingga menyebabkan banjir bandang.
"Waduk buatan di atas Kampung Patrol, tidak kuat menahan air, ditambah saluran air warga banyak yang tersumbat, sehingga air bah langsung menghantam perkampungan, dua rumah rusak nyaris ambruk dan puluhan lainnya tergenang air bercampur lumpur setinggi 50 centimeter," katanya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun pihaknya masih mendata kerugian akibat banir dan longsor yang terjadi bersamaan. Hingga malam menjelang, puluhan kepala keluarga berusaha mengeluarkan barang berharga dari dalam rumah guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
Bahkan pihak kecamatan telah meminta aparat desa dan relawan untuk menyediakan tempat pengungsian bagi puluhan kepala keluarga yang terdampak, sedangkan dua kepala keluarga yang rumahnya rusak berat, saat ini sudah diungsikan ke rumah kerabatnya yang dinilai aman dari jangkauan banjir dan longsor.
"Kami belum bisa memastikan berapa rumah yang terdampak, namun perkiraan lebih dari 20 rumah dan rencananya pemilik berserta anggota keluarga terpaksa diungsikan ke sejumlah titik, guna menghindari terjadinya banjir dan longsor susulan," katanya.
Sedangkan jalur utama Bandung-Cianjur, yang membentang di wilayah tersebut, tidak dapat dilalui dari kedua arah karena banjir bercampur longsoran tanha menutup landasan jalan sepanjang 50 meter, sehingga pihaknya menunggu alat berat dari PUPR pusat dan propinsi guna menyingkirkan material longsor.
"Untuk jalan utama, sejak sore hingga malam ini, belum bisa dilalui selain tertutup air bah, sekitar 50 meter landasan jalan tertutup material longsor berupa batu dan lumpur dengan ketinggian mencapai 60 centimeter, harapan kami alat berat segera datang dan jalur kembali dapat dilalui," katanya.
Sementara Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan mengatakan pihaknya telah mengirim anggota dan melibatkan puluhan relawan tangguh bencana dari dua kecamatan terdekat ke lokasi banjir dan longsor di Naringgul. Relawan diminta untuk langsung melakukan evakuasi warga ke tempat aman.
"Kami baru mendapat informasi beberapa menit yang lalu dan langsung mengirim petugas ke lokasi. Namun puluhan orang Retana dari dua kecamatan terdekat, sudah sampai di lokasi, untuk melakukan mitigasi dan evakuasi warga ke tempat aman. Saat ini relawan masih melakukan pendataan," katanya.
Baca juga: 61 gardu listrik belum dioperasikan dampak banjir Sumedang-Garut
Baca juga: Pemkot resmikan Kolam Retensi Gedebage atasi banjir di timur Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Banjir tidak hanya memutus akses jalan tapi juga menyebabkan dua rumah warga rusak berat terbawa banjir dan tertimpa longsor.
Camat Naringgul Ijuh Sugandi saat dihubungi Sabtu, mengatakan sejak siang hingga malam menjelang sebagian besar wilayah Naringgul, disiram hujan lebat, sehingga menyebabkan air di waduk buatan di atas perkampungan jebol, sehingga menyebabkan banjir bandang.
"Waduk buatan di atas Kampung Patrol, tidak kuat menahan air, ditambah saluran air warga banyak yang tersumbat, sehingga air bah langsung menghantam perkampungan, dua rumah rusak nyaris ambruk dan puluhan lainnya tergenang air bercampur lumpur setinggi 50 centimeter," katanya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun pihaknya masih mendata kerugian akibat banir dan longsor yang terjadi bersamaan. Hingga malam menjelang, puluhan kepala keluarga berusaha mengeluarkan barang berharga dari dalam rumah guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
Bahkan pihak kecamatan telah meminta aparat desa dan relawan untuk menyediakan tempat pengungsian bagi puluhan kepala keluarga yang terdampak, sedangkan dua kepala keluarga yang rumahnya rusak berat, saat ini sudah diungsikan ke rumah kerabatnya yang dinilai aman dari jangkauan banjir dan longsor.
"Kami belum bisa memastikan berapa rumah yang terdampak, namun perkiraan lebih dari 20 rumah dan rencananya pemilik berserta anggota keluarga terpaksa diungsikan ke sejumlah titik, guna menghindari terjadinya banjir dan longsor susulan," katanya.
Sedangkan jalur utama Bandung-Cianjur, yang membentang di wilayah tersebut, tidak dapat dilalui dari kedua arah karena banjir bercampur longsoran tanha menutup landasan jalan sepanjang 50 meter, sehingga pihaknya menunggu alat berat dari PUPR pusat dan propinsi guna menyingkirkan material longsor.
"Untuk jalan utama, sejak sore hingga malam ini, belum bisa dilalui selain tertutup air bah, sekitar 50 meter landasan jalan tertutup material longsor berupa batu dan lumpur dengan ketinggian mencapai 60 centimeter, harapan kami alat berat segera datang dan jalur kembali dapat dilalui," katanya.
Sementara Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan mengatakan pihaknya telah mengirim anggota dan melibatkan puluhan relawan tangguh bencana dari dua kecamatan terdekat ke lokasi banjir dan longsor di Naringgul. Relawan diminta untuk langsung melakukan evakuasi warga ke tempat aman.
"Kami baru mendapat informasi beberapa menit yang lalu dan langsung mengirim petugas ke lokasi. Namun puluhan orang Retana dari dua kecamatan terdekat, sudah sampai di lokasi, untuk melakukan mitigasi dan evakuasi warga ke tempat aman. Saat ini relawan masih melakukan pendataan," katanya.
Baca juga: 61 gardu listrik belum dioperasikan dampak banjir Sumedang-Garut
Baca juga: Pemkot resmikan Kolam Retensi Gedebage atasi banjir di timur Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021