Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mulai mengoperasikan Kolam Retensi Gedebage yang berada di kawasan Pasar Gedebage, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, guna menangani banjir.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan setiap hujan lebat turun di wilayah Bandung, kawasan Gedebage kerap mengalami banjir sehingga mobilitas warga terganggu karena Jalan Soekarno-Hatta merupakan akses utama di wilayah timur.
"Setiap hujan besar, di wilayah Gedebage itu baik di pasar maupun di jalan, banjir. Mudah-mudahan dengan adanya kolam retensi ini bisa menampung air dan banjir bisa sedikit teratasi," kata Oded usai meresmikan kolam retensi itu, Rabu.
Kolam retensi seluas 2.000 meter persegi dengan kedalaman 3 meter itu mampu memanpung air sekitar 5.425 meter kubik dari aliran Sungai Cipamulihan.
Peresmian itu juga menandakan Pemkot Bandung yang kini telah membangun sebanyak tujuh kolam retensi tersebar di wilayah Kota Bandung. Adapun kolam retensi ketujuh itu memakan dana sekitar Rp5,1 miliar.
"Setelah adanya kolam retensi contohnya di Citepus, walaupun ada banjir relatif lebih cepat surutnya. Contohnya itu di Pasteur beberapa jam itu sudah surut,” kata Oded.
Untuk itu, Oded mengaku pihaknya tengah menginventarisir lahan-lahan yang berpotensi untuk dialihfungsikan menjadi kolam retensi guna meminimalisir banjir dari sungai yang meluap.
Karena, kata Oded, keberadaan kolam retensi juga mampu menjadi ruang publik, area terbuka hijau, bahkan bisa digunakan sebagai sarana olahraga.
"Tentu saja agar tidak mengeluarkan banyak anggaran. Kita akan cari lahan milik pemerintah Kota Bandung dan manfaatkannya," kata dia.
Baca juga: Kolam retensi untuk cegah banjir mulai dibangun di Bandung
Baca juga: Kota Bandung bangun kolam retensi di Jalan Bima guna cegah banjir
Baca juga: Kolam Retensi Andir di Kabupaten Bandung mulai dibangun tahun ini
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan setiap hujan lebat turun di wilayah Bandung, kawasan Gedebage kerap mengalami banjir sehingga mobilitas warga terganggu karena Jalan Soekarno-Hatta merupakan akses utama di wilayah timur.
"Setiap hujan besar, di wilayah Gedebage itu baik di pasar maupun di jalan, banjir. Mudah-mudahan dengan adanya kolam retensi ini bisa menampung air dan banjir bisa sedikit teratasi," kata Oded usai meresmikan kolam retensi itu, Rabu.
Kolam retensi seluas 2.000 meter persegi dengan kedalaman 3 meter itu mampu memanpung air sekitar 5.425 meter kubik dari aliran Sungai Cipamulihan.
Peresmian itu juga menandakan Pemkot Bandung yang kini telah membangun sebanyak tujuh kolam retensi tersebar di wilayah Kota Bandung. Adapun kolam retensi ketujuh itu memakan dana sekitar Rp5,1 miliar.
"Setelah adanya kolam retensi contohnya di Citepus, walaupun ada banjir relatif lebih cepat surutnya. Contohnya itu di Pasteur beberapa jam itu sudah surut,” kata Oded.
Untuk itu, Oded mengaku pihaknya tengah menginventarisir lahan-lahan yang berpotensi untuk dialihfungsikan menjadi kolam retensi guna meminimalisir banjir dari sungai yang meluap.
Karena, kata Oded, keberadaan kolam retensi juga mampu menjadi ruang publik, area terbuka hijau, bahkan bisa digunakan sebagai sarana olahraga.
"Tentu saja agar tidak mengeluarkan banyak anggaran. Kita akan cari lahan milik pemerintah Kota Bandung dan manfaatkannya," kata dia.
Baca juga: Kolam retensi untuk cegah banjir mulai dibangun di Bandung
Baca juga: Kota Bandung bangun kolam retensi di Jalan Bima guna cegah banjir
Baca juga: Kolam Retensi Andir di Kabupaten Bandung mulai dibangun tahun ini
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020