Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap menampung relokasi investasi karena Jabar memiliki potensi sebagai daerah industri, kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara.
"Terkait instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia jadi tujuan relokasi perusahaan yang hengkang dari China, Pemprov Jabar siap menyambut investor masuk melalui kemudahan fasilitas perizinan, potensi tenaga kerja produktif, dan kawasan industri kelas dunia," kata Noneng Komara, Kamis.
Noneng mengatakan Jawa Barat memiliki potensi besar seperti jumlah penduduk besar, tenaga kerja produktif banyak, dan masih ada daerah-daerah dengan biaya tenaga kerja kompetitif dan perizinan tidak sulit karena sudah daring.
Oleh karena itu, kata dia, saat ini DPMPTSP Jabar terus melakukan promosi investasi dengan menemui sejumlah investor di luar negeri melalui pertemuan secara daring dan hingga saat ini pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan perwakilan dari lima negara.
"Kemarin kami melakukan virtual business meeting dengan Malaysia khusus mengenai agrobisnis. Ini berlanjut terus, minggu depan Turki mereka sudah ada jadwal, sudah deal untuk bertemu," kata dia.
Dia mengatakan pihaknya akan terus mendampingi para calon investor tersebut hingga merealisasikan investasinya di Jawa Barat.
"Para investor di Jawa Barat akan ditindaklanjuti pendampingannya hingga pembangunan fisik, karena ada fungsi pengawasannya di kami. Jika ada masalah yang menghambat usaha mereka, kami minta laporan dari mereka," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan kemudahan birokrasi dan proaktif menjemput investasi.
Kang Emil mengatakan Provinsi Jawa Barat menjadi destinasi investasi nomor satu di Indonesia sepanjang tahun 2019.
"Kami memiliki skenario untuk menggerakkan kembali ekonomi di Jawa Barat. Kami mencoba untuk melakukan yang terbaik untuk menggerakkan ekonomi,” kata Kang Emil.
Pihaknya optimistis pertumbuhan ekonomi Provinsi Jabar tidak akan ada di bawah nol persen yakni bisa sampai dua sampai 2,5 persen pertumbuhan ekonomi pada Desember 2020.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyayangkan Indonesia tidak mampu menggaet 33 perusahaan asal Tiongkok yang melakukan relokasi pada 2019 sehingga a memerintahkan para menteri dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya bagi industri dari sejumlah negara yang akan masuk ke Indonesia.
Baca juga: Jawa Barat paling diminati investor asing selama lima tahun terakhir
Baca juga: Gaet relokasi investasi, pemerintah perlu beri insentif fiskal
Baca juga: Ridwan Kamil optimistis Jawa Barat jadi tujuan utama investasi pengusaha UEA
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Terkait instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia jadi tujuan relokasi perusahaan yang hengkang dari China, Pemprov Jabar siap menyambut investor masuk melalui kemudahan fasilitas perizinan, potensi tenaga kerja produktif, dan kawasan industri kelas dunia," kata Noneng Komara, Kamis.
Noneng mengatakan Jawa Barat memiliki potensi besar seperti jumlah penduduk besar, tenaga kerja produktif banyak, dan masih ada daerah-daerah dengan biaya tenaga kerja kompetitif dan perizinan tidak sulit karena sudah daring.
Oleh karena itu, kata dia, saat ini DPMPTSP Jabar terus melakukan promosi investasi dengan menemui sejumlah investor di luar negeri melalui pertemuan secara daring dan hingga saat ini pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan perwakilan dari lima negara.
"Kemarin kami melakukan virtual business meeting dengan Malaysia khusus mengenai agrobisnis. Ini berlanjut terus, minggu depan Turki mereka sudah ada jadwal, sudah deal untuk bertemu," kata dia.
Dia mengatakan pihaknya akan terus mendampingi para calon investor tersebut hingga merealisasikan investasinya di Jawa Barat.
"Para investor di Jawa Barat akan ditindaklanjuti pendampingannya hingga pembangunan fisik, karena ada fungsi pengawasannya di kami. Jika ada masalah yang menghambat usaha mereka, kami minta laporan dari mereka," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan kemudahan birokrasi dan proaktif menjemput investasi.
Kang Emil mengatakan Provinsi Jawa Barat menjadi destinasi investasi nomor satu di Indonesia sepanjang tahun 2019.
"Kami memiliki skenario untuk menggerakkan kembali ekonomi di Jawa Barat. Kami mencoba untuk melakukan yang terbaik untuk menggerakkan ekonomi,” kata Kang Emil.
Pihaknya optimistis pertumbuhan ekonomi Provinsi Jabar tidak akan ada di bawah nol persen yakni bisa sampai dua sampai 2,5 persen pertumbuhan ekonomi pada Desember 2020.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyayangkan Indonesia tidak mampu menggaet 33 perusahaan asal Tiongkok yang melakukan relokasi pada 2019 sehingga a memerintahkan para menteri dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya bagi industri dari sejumlah negara yang akan masuk ke Indonesia.
Baca juga: Jawa Barat paling diminati investor asing selama lima tahun terakhir
Baca juga: Gaet relokasi investasi, pemerintah perlu beri insentif fiskal
Baca juga: Ridwan Kamil optimistis Jawa Barat jadi tujuan utama investasi pengusaha UEA
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020