Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan larangan kepada warga agar tidak mendirikan rumah di lokasi yang dianggap rawan bencana alam tanah longsor, seperti di Kabupaten Tasikmalaya karena akan membahayakan keselamatan jiwa penghuninya.
"Jangan seenaknya menebang pohon, lalu membuat rumah, jangan seenaknya, tanpa memperhitungkan wilayahnya," kata Uu saat meninjau warga terdampak bencana tanah longsor di Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat.
Ia menuturkan, Jawa Barat seperti halnya Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu daerah rawan bencana alam sehingga harus menjadi perhatian semua pihak untuk mewaspadainya.
Upaya yang harus dilakukan masyarakat maupun pemerintah, kata dia, dengan peduli terhadap lingkungan, tidak menebang pohon sembarangan maupun melakukan tindakan yang memicu terjadinya bencana alam.
"Imbauan saya, jangan membuat sesuatu yang menimbulkan bencana," kata mantan Bupati Tasikmalaya itu.
Ia menegaskan, pemerintah daerah termasuk kepala desa untuk aktif mengontrol kondisi daerahnya sebagai langkah antisipasi bahaya bencana alam seperti tanah longsor.
Salah satu tugas yang dapat dilakukan kepala desa, kata Uu, yaitu memberikan arahan bagi warga agar tidak membuat rumah di daerah rawan bencana seperti di dekat tebing maupun jurang.
"Masyarakat juga mesti sadar, kalau lokasi tidak layak bangun tidak usah memaksakan, apalagi yang ada di tebing atau tanah gawir," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap berbagai ancaman bencana alam agar tidak menjadi korban jiwa maupun kerugian materi.
"Harapan kami, kepada seluruh masyarakat di manapun, kita waspada pada bencana dan risiko bencana," katanya.
Baca juga: Seorang warga tewas tertimpa tanah longsor di Tasikmalaya
Baca juga: Pemprov Jabar salurkan bantuan untuk korban bencana longsor di Tasikmalaya
Baca juga: Sembilan rumah warga terancam bahaya pergerakan tanah di Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Jangan seenaknya menebang pohon, lalu membuat rumah, jangan seenaknya, tanpa memperhitungkan wilayahnya," kata Uu saat meninjau warga terdampak bencana tanah longsor di Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat.
Ia menuturkan, Jawa Barat seperti halnya Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu daerah rawan bencana alam sehingga harus menjadi perhatian semua pihak untuk mewaspadainya.
Upaya yang harus dilakukan masyarakat maupun pemerintah, kata dia, dengan peduli terhadap lingkungan, tidak menebang pohon sembarangan maupun melakukan tindakan yang memicu terjadinya bencana alam.
"Imbauan saya, jangan membuat sesuatu yang menimbulkan bencana," kata mantan Bupati Tasikmalaya itu.
Ia menegaskan, pemerintah daerah termasuk kepala desa untuk aktif mengontrol kondisi daerahnya sebagai langkah antisipasi bahaya bencana alam seperti tanah longsor.
Salah satu tugas yang dapat dilakukan kepala desa, kata Uu, yaitu memberikan arahan bagi warga agar tidak membuat rumah di daerah rawan bencana seperti di dekat tebing maupun jurang.
"Masyarakat juga mesti sadar, kalau lokasi tidak layak bangun tidak usah memaksakan, apalagi yang ada di tebing atau tanah gawir," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap berbagai ancaman bencana alam agar tidak menjadi korban jiwa maupun kerugian materi.
"Harapan kami, kepada seluruh masyarakat di manapun, kita waspada pada bencana dan risiko bencana," katanya.
Baca juga: Seorang warga tewas tertimpa tanah longsor di Tasikmalaya
Baca juga: Pemprov Jabar salurkan bantuan untuk korban bencana longsor di Tasikmalaya
Baca juga: Sembilan rumah warga terancam bahaya pergerakan tanah di Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020