Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Bandung menyatakan akan segera melunasi tunggakan biaya kesehatan kepada sejumlah rumah sakit di wilayah Kota Bandung pada akhir November 2019.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung, Cucu Zakaria mengakui kini pihaknya sedang dilanda tunggakan hutang biaya kesehatan. Namun demikian, menurutnya hal yang sama pun terjadi di sebagian wilayah Indonesia.

"Memang BPJS (Kesehatan) ada keterlambatan pembayaran di seluruh Indonesia, dampak dari itu kan kajian dari pemerintah bahwa salah satu yang menjadi permasalahannya adalah iuran peserta yang belum sesuai aturan," kata Cucu di Bandung, Selasa.

Beberapa waktu lalu, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung, Exsenveny Lalopua mengatakan bahwa BPJS Kesehatan menunggak biaya kesehatan hingga Rp40 miliar. Namun Cucu mengklaim bahwa nominal tersebut berbeda dari perhitungan yang dihimpun oleh pihak BPJS.

Dia klaim pihaknya menghimpun perhitungan tunggakan biaya di bulan Mei hingga Juli. Selebihnya, kata dia, biaya tersebut belum masuk kedalam perhitungan BPJS karena masih dalam proses pengajuan klaim.

"Meskipun sedang dilakukan pengajuan, sudah dilayani proses pengajuannya, itu belum masuk kedalam data kami, (jadi) belum masuk ke dalam tanggung jawab kami," kata Cucu.

Ia memaparkan kewajiban pelunasan tunggakan biaya kesehatan yang sesuai dengan perhitungannya yakni sebesar Rp22 miliar. Sisanya, seperti yang dikatakan Exsenveny dengan total Rp40 miliar, Cucu mengklaim itu belum masuk kedalam tanggung jawab BPJS.

Permasalahan tunggakan itu baru timbul setelah ada wacana dari Exsenveny yang mewakili RSUD Kota Bandung yang berada di Kecamatan Ujung Berung. Sedangkan dalam data BPJS Kesehatan ada sebanyak 41 rumah sakit dan klinik yang bekerjasama dengan BPJS.

Sedangkan Cucu sendiri belum memaparkan total tunggakan yang dimiliki pihaknya terhadap seluruh sarana kesehatan di Bandung yang bekerjasama dengan BPJS.

"Hampir semua kurang lebih (menunggak) tiga bulan, saya gak hafal ya jumlah totalnya, itu di keuangan," katanya.

Meski demikian, ia berharap permasalahan tunggakan tersebut tidak menghambat terhadap layanan kesehatan yang diberikan pihak rumah sakit kepada masyarakat. Sebab menurutnya kesehatan adalah hal yang cukup penting untuk segera ditangani.

Menurutnya pengelola rumah sakit di Kota Bandung juga bisa memanfaatkan layanan supply chance financing (SCF) yang disediakan oleh pihak perbankan. Karena menurutnya BPJS telah bekerjasama dengan sejumlah perbankan untuk mengambil tagihan layanan BPJS Kesehatan dan nantinya akan diselesaikan anggaran turun.

"Saya hargai terkait masalah piutang ini, publik juga berhak tahu, tapi kami berharap bahwa tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Pelayanan harus tetap berjalan baik, rumah sakit berjalan, tidak ada hal-hal yang menyebabkan tidak nyaman," katanya.

Baca juga: Pemkab Cianjur dan BPJS Kesehatan perpanjang kerja sama terkait pembiayaan

Baca juga: Ini cara turun kelas kepesertaan BPJS Kesehatan
 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019