Pemkab Cianjur, Jawa Barat, memperpanjang kerja sama dengan BPJS Kesehatan terkait pembiayaan Program JKN-KIS Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PBI APBD).
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi Yasmine Ramadhana Harahap kepada wartawan Selasa, mengatakan perpanjangan kerjasama tersebut merupakan bentuk implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 08 Tahun 2017.
"Isinya tentang optimalisasi pelaksanaan program JKN-KIS yang menunjukkan peran aktif pemda dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) di wilayahnya," kata Yasmine.
Peserta BPJS yang didaftarkan dan dijamin Pemkab Cianjur, mencapai 195.576 jiwa. Sedangkan jumlah kepesertaan BPJS secara keseluruhan sebanyak 2.000.962 jiwa atau mencapai 88,41 persen dari total penduduk sebanyak 2.263.201 jiwa.
"Diperpanjangnya kerjasama ini dapat terus memperkuat komitmen pemda dan seluruh stakeholder lainnya dalam mencapai UHC guna kesejahteraan masyarakat yang lebih baik," katanya.
Ia menjelaskan iuran BPJS mengalami kenaikan sebesar 100 persen setiap kelasnya mulai dari peserta mandiri termasuk peserta program penerima bantuan iuran (PBI) dari APBD atau APBN.
"Hasil komunikasi dengan Pemkab Cianjur tahun depan kuota penerima program dipertahankan jumlahnya dengan tahun ini, anggarannya akan ditambah, tapi kami masih menunggu hasil," katanya.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan Pemkab Cianjur berkeinginan untuk menambah kuota penerima bantuan iuran BPJS, namun kenaikan nilai iuran membuat pemkab bertahan di kuota tahun yang sama sebanyak 195.576 orang.
D"Pemkab harus merumuskan kembali penambahan anggaran pembiayaan karena ada kenaikan iuran sebesar 100 persen, ini akan membuat defisit anggaran APBD 2020 bertambah," katanya.
Untuk kuota sebanyak itu, tambah dia, pemkab mengeluarkan biaya mencapai Rp 53 miliar dan tahun depan angkanya akan membengkak dua kali lipat."Tim akan merumuskan solusi atas kenaikan tersebut, harapan kami dapat menambah jumlah warga penerima," katanya.
Baca juga: Dinkes Cianjur galakkan pembentukan satu jumantik satu rumah
Baca juga: Truk boks hantam mobil di Puncak, diduga rem blong
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi Yasmine Ramadhana Harahap kepada wartawan Selasa, mengatakan perpanjangan kerjasama tersebut merupakan bentuk implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 08 Tahun 2017.
"Isinya tentang optimalisasi pelaksanaan program JKN-KIS yang menunjukkan peran aktif pemda dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) di wilayahnya," kata Yasmine.
Peserta BPJS yang didaftarkan dan dijamin Pemkab Cianjur, mencapai 195.576 jiwa. Sedangkan jumlah kepesertaan BPJS secara keseluruhan sebanyak 2.000.962 jiwa atau mencapai 88,41 persen dari total penduduk sebanyak 2.263.201 jiwa.
"Diperpanjangnya kerjasama ini dapat terus memperkuat komitmen pemda dan seluruh stakeholder lainnya dalam mencapai UHC guna kesejahteraan masyarakat yang lebih baik," katanya.
Ia menjelaskan iuran BPJS mengalami kenaikan sebesar 100 persen setiap kelasnya mulai dari peserta mandiri termasuk peserta program penerima bantuan iuran (PBI) dari APBD atau APBN.
"Hasil komunikasi dengan Pemkab Cianjur tahun depan kuota penerima program dipertahankan jumlahnya dengan tahun ini, anggarannya akan ditambah, tapi kami masih menunggu hasil," katanya.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan Pemkab Cianjur berkeinginan untuk menambah kuota penerima bantuan iuran BPJS, namun kenaikan nilai iuran membuat pemkab bertahan di kuota tahun yang sama sebanyak 195.576 orang.
D"Pemkab harus merumuskan kembali penambahan anggaran pembiayaan karena ada kenaikan iuran sebesar 100 persen, ini akan membuat defisit anggaran APBD 2020 bertambah," katanya.
Untuk kuota sebanyak itu, tambah dia, pemkab mengeluarkan biaya mencapai Rp 53 miliar dan tahun depan angkanya akan membengkak dua kali lipat."Tim akan merumuskan solusi atas kenaikan tersebut, harapan kami dapat menambah jumlah warga penerima," katanya.
Baca juga: Dinkes Cianjur galakkan pembentukan satu jumantik satu rumah
Baca juga: Truk boks hantam mobil di Puncak, diduga rem blong
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019