Saksikan Kemasyhuran Hutan Tropis Amazon Lewat Karya-Karya Fotografer Kenamaan Dunia, Sebastião Salgado

Saksikan Kemasyhuran Hutan Tropis Amazon Lewat Karya-Karya Fotografer Kenamaan Dunia, Sebastião Salgado

YAWANAWÁ (Photograph: © Sebastião Salgado)

Singapura, (ANTARA/PRNewswire)- Anda dapat menyaksikan pesona dan kemasyhuran hutan liar Amazon lewat Amaznia, sebuah pameran fotografi yang luar biasa karya fotografer kenamaan dunia asal Brazil, Sebastio Salgado. Menggelar debut telah dinantikan di Asia, tepatnya berlokasi di National Museum of Singapore pada 22 November hingga 2 Maret 2025, pameran foto ini membawa para pengunjung menuju salah satu ekosistem yang paling tersohor di dunia.

Can you hear me? at Eco Sanctuary (Image courtesy of the National Museum of Singapore)

Dikurasi dan didesain oleh sosok yang telah mendampingi kehidupan dan karier Salgado, Llia Wanick Salgado, pameran ini menyoroti berbagai aspek penting dari ekosistem kompleks di Amazon. Unsur-unsur di Amazon ditampilkan melalui lebih dari 200 karya foto memukau yang dicetak dengan warna hitam-putih, serta berbagai proyeksi yang mendokumentasikan lanskap indah, serta kehidupan masyarakat yang tinggal di Amazon. Lewat pameran visual yang menyoroti kemasyhuran dan kerapuhan Amazon, Salgado berharap, karya-karyanya mengingatkan semua pihak agar melestarikan "paru-paru dunia" tersebut.

Tema pertama dari pameran ini menampilkan keajaiban alam dan fenomena unik yang hanya ditemui di hutan tropis lewat area-area pameran berikut:
  • Aerial Views: The Amazon Seen from Above
  • Flying Rivers: Watering the Continent
  • Tropical Storms: When It Rains in the Rainforest
  • Mountains: Unexpected Uplands in the Lowlands
  • The Forest: A Source of Fear and Inspiration
  • Anavilhanas: Islands in the Stream
Sementara, tema kedua mempersembahkan 100 karya foto dari 12 masyarakat Amazon yang ditemui Salgado. Foto-foto ini dipamerkan dengan sejumlah struktur yang dirancang seperti rumah adat, ocas, serta dilengkapi materi wawancara video bersama pemimpin masyarakat adat, dan audio imersif karya komposer Perancis, Jean-Michel Jarre. Pameran ini berlanjut menuju dua ruang proyeksi yang menampilkan pemandangan rumah, potret dan audio, serta sebuah ruangan yang menampilkan karya Instituto Terra, serta Amaznia Touch, pameran photographic volume pertama yang didesain untuk kalangan tunanetra dan audiens yang mengalami gangguan penglihatan. 

Untuk panggung Singapura, National Museum of Singapore menghadirkan Eco Sanctuary, ruang interaktif bertema hutan tropis yang melengkapi pameran tersebut, serta mengangkat tema-tema lokal yang merangsang indra perasa, penciuman, dan pendengaran para pengunjung. Lebih lagi, para pengunjung juga bisa mengikuti program acara dan lokakarya seputar konservasi alam, serta menyumbangkan ide-ide di Reflection Zone.

Informasi lebih lanjut tentang pameran ini tersedia di situsFacebookInstagram, atau media kit National Museum of Singapore.

SOURCE National Museum of Singapore
Pewarta : PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024