Garut (ANTARA) - Universitas Garut (Uniga) bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJHP) telah mempersiapkan Lembaga Penjamin Halal (LPH) untuk sertifikasi halal bagi produk makanan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Priangan Timur khususnya Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang selama ini pembuatan sertifikasi tersebut harus ke Bandung.
"Setiap perusahaan itu biasanya punya supervisor halalnya, tapi mahal kalau harus punya supervisor, makanya akan kami bantu untuk pengawasan produk halalnya," kata Rektor Uniga, Abdusy Syakur Amin usai penandatanganan kerja sama dengan BPJHP di Kampus Uniga, Kabupaten Garut, Kamis.
Ia menuturkan program pembentukan LPH untuk sertifikasi halal produk UMKM di Garut itu merupakan yang pertama di wilayah Priangan Timur atau bagian timur Jawa Barat yang akan memberikan manfaat bagi pelaku usaha makanan.
Selain mendirikan LPH kerjasama dengan BPJHP itu, kata dia, Uniga sebagai perguruan tinggi ternama di Garut akan membuka pusat halal untuk membantu supervisi UKM yang membutuhkan sertifikasi halal.
"Caranya dengan didaftarkan agar punya sertifikat halal," katanya.
Ia mengungkapkan, Kabupaten Garut memiliki banyak produk UMKM, tercatat sekitar delapan ribuan pelaku UMKM, namun belum semuanya memiliki sertifikasi halal yang diterbitkan oleh lembaga resmi.
Sertifikasi halal merupakan hal yang paling penting bagi pelaku usaha makanan yang memberikan jaminan seluruh bahan bakunya aman dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas agama Islam.
"Masa di Jepang saja sudah ada industri halal di kita yang negaranya mayoritas muslim masih belum," katanya.
Ia menargetkan, LPH tersebut dapat terbentuk Oktober 2019 yang siap melayani UMKM dan perusahaan di wilayah Priangan Timur yang selama ini untuk mendapatkan sertifikasi itu harus ke Bandung dan Jakarta.
Ia berharap, adanya LPH di Garut dapat memberikan kemudahan dan mempersingkat waktu dalam penerbitan sertifikasi halal sehingga produknya bisa lebih cepat dipasarkan dan halal untuk dikonsumsi.
"Kalau sudah ada di Garut pastinya akan lebih hemat waktu dan biaya, dan produk bisa cepat dipasarkan," katanya.
Proses penerbitan sertifikasi halal itu, kata Syakur, dari LPH kemudian diajukan ke BPJHP lalu ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) setelah diperiksa secara teliti secepatnya sertifikat halal akan diterbitkan.
"Langkah Uniga ini sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan keberadaan LPH bisa membantu masyarakat, jika sudah halal maka konsumen tidak akan ragu lagi," katanya.
Kepala BPJHP, Sukoso mengatakan, kerja sama yang dibangun dengan Uniga tersebut merupakan langkah tepat untuk saling mendukung dalam membantu pelaku usaha agar mudah membuat sertifikasi halal.
Apalagi Uniga, kata dia, sudah mempunyai laboratorium untuk memeriksa berbagai produk makanan sehingga memudahkan kerja BPJHP untuk mengetahui makanan yang diperiksa itu halal atau tidak.
"Uniga sudah memiliki laboratorium untuk pemeriksaan produk halal, dengan kerja sama ini Uniga bisa menjalankan perannya kepada masyarakat," katanya.
Baca juga: Universitas Garut sebar 1.175 mahasiswa KKN ke pelosok
Baca juga: Chocodot luncurkan lima produk baru untuk meriahkan kuliner Garut