Bandung (ANTARA) - Rumah Zakat pada tahun 2019 menargetkan bisa memberdayakan lebih banyak penerima manfaat di 1.440 Desa Berdaya dan tahun lalu ada 524.036 donatur yang mempercayakan penitipan zakat, infak dan sedekah (ZIS) melalui Rumah Zakat.
"Pada Bulan Suci Ramadhan tahun ini kami menargetkan untuk menyalurkan ZIS bagi 319.700 penerima manfaat, naik 50 persen dari tahun lalu," kata Chief Executive Officer (CEO) Rumah Zakat, Nur Efendi, di Kantor Rumah Zakat Jalan Turangga, Bandung, Senin.
Dia mengatakan realisasi penghimpunan zakat secara nasional masih rendah dan jika dibandingkan dengan potensi zakat yang diprediksi mencapai Rp217 triliun, realisasi penghimpunan zakat sepanjang 2018 baru mencapai 2,1 persen.
"Sepanjang tahun 2018 terkumpul sekitar Rp 8 triliun melalui Baznas dan seluruh Lembaga Amil Zakat," ujar dia.
Namun berdasarkan data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), laju pertumbuhan penghimpunan zakat terbilang pesat.
Sehingga rata-rata pertumbuhannya mencapai 30,55 persen per tahun.
Nur mengatakan pada 2018, zakat yang berhasil dihimpun oleh Baznas maupun LAZ mencapai Rp8,1 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 6,22 triliun sementara pada 2016 realisasinya sebesar Rp 5,017 triliun.
"Untuk Rumah Zakat sendiri, zakat menjadi kontributor terbesar penghimpunan dana. Kontribusinya mencapai 60 hingga 70 persen," kata Nur.
Dia mengatakan seluruh zakat, infak, dan sedekah (ZIS), yang dikumpulkan Rumah Zakat dari para donatur pada 2018 kemudian disalurkan ke 1.183 Desa Berdaya yang tersebar di seluruh Indonesia serta 5 negara. Total ada sebanyak 168.252 penerima manfaat.
"Untuk ZIS tersebut kami salurkan dalam empat rumpun program, yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan," tutur Nur.
Lebih lanjut Nur mengatakan untuk meningkatkan pelayanan bagi para donatur dan mengejar target pemberdayaan di seluruh Indonesia, Rumah Zakat membuat layanan chatboth 2.0, yang bernama Rania.
Layanan Rania atau @raniabot merupakan sebuah technoligy customer service berbasis Artificial Intellegence.
"Rania salah satu inovasi layanan dari Rumah Zakat untuk semakin memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi donatur dalam mendapatkan informasi, berkonsultasi, dan berdonasi," ujar Nur.
Baca juga: Rumah Zakat raih opini WTP ke-13
Baca juga: Rumah Zakat kirim bantuan-tim kemanusian untuk Muslim Uighur