Bandung (ANTARA News) - Lembaga filantropi yang mengelola zakat, infak, sedekah, serta dana sosial lainnya yakni Rumah Zakat akan mengirimkan bantuan dan tim kemanusian terkait krisis kemanusiaan terjadi kepada Etnis Muslim Uighur di Xinjiang, China.
"Tim relawan terdiri dua orang nantinya akan datang ke Turki, Uzbekistan dan China untuk memberikan dukungan moril. Adapun bentuk bantuannya adalah berupa food, clothing dan education," kata Chief of Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda di kantor Rumah Zakat di jalan Turangga Kota Bandung, Jumat.
Langkah lainnya yang dilakukan untuk membantu Muslim Uighur oleh Rumah Zakat, kata Murni, ialah dengan membangun solidaritas kemanusiaan bersama aliansi lembaga kemanusiaan dan organisasi non pemerintah internasional.
Murni mengatakan bahwa peran pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri sangat dibutuhkan dalam menghadapi kondisi ini.
Kementerian Luar Negeri diharapkan bisa melakukan upaya diplomasi berdasarkan prinsip politik bebas aktif untuk menciptakan perdamaian dunia dan menegakkan hak asasi manusia.
"Rumah Zakat bersama Indonesian Humanitarian Aid (IHA) rencananya akan bertemu Kementerian Luar Negeri pada hari Rabu depan, tanggal 26 Desember 2018," kata Mumi.
Lebih lanjut ia mengatakan selain menginisiasi upaya-upaya diplomasi, Rumah zakat juga membuka dukungan kemanusiaan dan material untuk perdamaian dan terciptanya hak-hak kebebasan beragama bagi Muslim Uighur di Xinjiang maupun pengungsi Uighur yang tersebar di luar Tiongkok.
"Kami akan mendistribusikan bantuan bagi pengungsi Uighur di Turki, China dan Uzbekistan. Saat ini, tim kemanusiaan Rumah Zakat sedang mengurus visa keberangkatan ke sana, mohon doanya," kata Mumi.
Dia menambahkan Rumah Zakat pun melakukan aksi simpatik dan doa bersama untuk Muslim Uighur yang diselenggarakan serentak di 8 kota pada hari hari ini.
"Aksi simpatik ini bentuk dukungan ril yang dapat kami lakukan saat ini sembari terus melakukan langkah-langkah konkrit lainnya. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membantu menyuarakan hak-hak warga Muslim Uighur kepada dunia dengan cara-cara yang mungkin dilakukan," katanya.