Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menggandeng 31 universitas untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.
"Ini bagian dari pentahelix yaitu kerja sama dengan perguruan tinggi untuk membantu percepatan pembangunan infrastruktur Jabar melalui dana swasta," kata Ridwan Kamil di Bandung, Jumat.
Sebanyak 31 universitas terkemuka di Indonesia anggota University Network for Indonesia Infrastructure Development (UNIID) sepakat mempercepat pembangunan infrastruktur di Jawa Barat melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Penandatanganan kesepakatan dilakukan dalam acara Infrastructure Summit 2019 di Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jumat dan dihadiri oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani.
Gubernur Emil mengungkapkan, di tahun ini ada 20 proyek infrastruktur di Jabar yang akan melibatkan UNIID dalam pembangunannya.
Salah satu yang paling siap adalah proyek Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legoknangka di Nagreg Kabupaten Bandung dan dalam pembangunannya juga akan didampingi oleh Kementerian Keuangan.
UNIID yang dipimpin Universitas Padjajaran (Unpad) akan saling berdiskusi serta membahas berbagai ide dan masukan terhadap pengembangan infrastruktur oleh para akademisi dan intelektual yang dimilikinya.
"Kita sudah siap 20 proyek, salah satunya Legoknangka yang paling siap dan sudah difasilitasi oleh Menteri Keuangan untuk pendampingan sekitar Rp20 miliar untuk feasibility studi," ujar Emil, sapaan akrab Gubernur.
Selain TPPAS Legoknangka, sejumlah proyek lainnya juga sedang disiapkan. Kebanyakan adalah proyek pelayanan dasar, transportasi, sampah, dan air.
"Banyak, ada SPAM air di Cirebon, pokoknya kebanyakan proyek pelayanan dasar ya antara transportasi, sampah, dan air," tutur Emil.
Gubernur meminta Unpad selalu yang memimpin UNIID untuk mengarahkan universitas lain agar ikut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Sungai Citarum.
"Saya sudah berkomitmen dengan Unpad untuk menggarap sejumlah proyek strategis seperi Citarum, dan Unpad kan yang mengoordinir universitas lainnya," kata Emil.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakini kerja sama dan keikutsertaan para akademisi akan semakin meningkatkan kecepatan dan kualitas pembangunan infrastruktur baik dari sisi teknis maupun pembiayaan.
"Program pembangunan infrastruktur akan semakin cepat dan berkualitas dari semua sisi seperti teknik dan pembiayaan. Saya senang ada 31 universitas yang gabung dan di tahun ini dipimpin oleh Unpad," kata Menkeu.
Menurutnya, KPBU adalah salah satu aspek yang menentukan dalam pembangunan infrastruktur yang lebih baik. Menkeu mengajak universitas lainnya untuk bergabung dalam UNIID agar terlibat dalam pemikiran dan proses pembangunan di Indonesia.
"Ini juga merupakan salah satu upaya untuk terus meningkatkan minat dari universitas-universitas di Indonesia agar mampu terlibat dalam pemikiran dan proses pembangunan," ujarnya.
Baca juga: DPRD Jabar minta pemprov perhatikan infrastruktur irigasi di Tasikmalaya
Baca juga: Menko Luhut paparkan pembangunan infrastruktur di Sukabumi
Baca juga: Investor China tertarik dengan infrastruktur di Jabar