Garut (ANTARA) - Pemkab Garut segera memperbaiki Bendungan Meuteu berikut irigasinya di Kecamatan Ciurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, karena tidak dapat berfungsi mengairi areal pertanian produktif di daerah sekitarnya akibat sejak bencana letusan Gunung Papandayan tahun 2002.
"Saya ingin bendungan ini kembali berfungsi yang tadinya lahan gambut tidak bisa dipakai bercocok tanam kembali berfungsi menjadi lahan yang produktif," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman usai meninjau kondisi bendungan di Desa Sirnajaya, Kecamatan Cisurupan, Garut, Selasa.
Ia menuturkan, bendungan dan irigasi di Desa Sirnajaya itu sudah hampir 17 tahun tidak berfungsi untuk mengairi areal pertanian di Desa Sirnajaya, Desa Tambakbaya, Desa Balewangi, dan Kertawangi.
Bendungan itu, lanjut dia, tidak dapat berfungsi karena kondisinya rusak setelah bencana letusan Gunung Papandayan tahun 2002 dan juga tergerus oleh longsoran tanah.
Selain merusak bendungan, kata dia, beberapa saluran irigasi juga rusak sehingga butuh perbaikan agar pertanian di empat desa itu tetap produktif.
"Saluran irigasinya sempat terputus lantaran bencana alam," katanya.
Ia menyampaikan, pemerintah daerah siap mengalokasikan anggaran secara bertahap untuk memperbaiki bendungan dan ratusan irigasi di sejumlah daerah di Garut.
"Ada sekitar ratusan saluran irigasi yang bakal dibangun tahun 2020 ini, termasuk saluran irigasi Bendungan Mueuteu," katanya.
Ia berharap, pembangunan proyek infrastruktur seperti saluran irigasi dan bendungan itu dapat mendukung dan meningkatkan produktivitas pertanian di Garut.
Pemkab Garut, lanjut dia, siap mendukung swasembada pangan dengan meningkatkan produktivitas di daerah sentra pertanian salah satunya di Kecamatan Cisurupan.
"Langkah tersebut sejalan dengan upaya khusus untuk mencapai swasembada pangan," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut segera uji padi organik di tiga lokasi
Baca juga: Pemkab Garut minta bantuan Pemprov mengatasi banjir
Bendungan Meuteu di Garut tak berfungsi sejak 2002
Selasa, 9 April 2019 20:09 WIB