Cianjur (Antaranews Jabar) - Kepolisian Daerah Jawa Barat terus memaksimalkan patroli siber di dunia maya untuk mencegah konten hoaks beredar di media sosial selama pelaksanaan tahapan Pemilu 2019.
"Kami menyiagakan tim siber untuk melakukan patroli di dunia maya, apabila menemukan konten yang berpotensi terjadinya konflik, kami langsung melakukan penyelidikan untuk dilakukan proses hukum," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Budi Maryoto di Cianjur Sabtu.
Dia menjelaskan, kalau terdapat konten yang terbukti melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Polda Jabar akan langsung memberikan tindakan tegas.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan berbagai konten yang dapat memancing terjadinya perpecahan karena berbeda dukungan pada Pemilu 2019.
"Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang agamis, ada sopan santun dan memiliki rasa persaudaraan yang tinggi, sementara proses pemilu adalah proses demokrasi yang harus dijalani dengan rasa gembira," katanya.
Baca juga: Wagub Jabar: semua pihak lawan hoaks
Baca juga: Hoaks surat suara itu kejam, kata Ketua KPU
Pemilu, tambah dia, bukan ajang untuk saling memojokkan, tetapi duduk bersatu untuk bangsa Indonesia. Sepajang pelaksanaan tahapan pemilu di Jabar, pihaknya sudah menanggani tiga kasus yang sudah diproses hukum seperti di Sukabumi, Bogor dan Garut.
"Kasus hoaks selama pelaksanaan pilkada lalu sedikitnya ada 21 kasus yang berhasil diungkap.Sementara, untuk kerawanan menjelang Pemilu 2019, kami meminta setiap anggota tidak `underestimate` dan tetap memaksimalkan deteksi dini," katanya.
Baca juga: Kapolda Jabar ajak masyarakat jaga kesatuan hadapi pemilu
Baca juga: IPI: Wasekjen Demokrat harus buktikan jika tidak mau disebut penebar hoaks