Cianjur (Antaranews Jabar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih menetapkan status siaga kekeringan meskipun di sebagian daerah di wilayah itu sudah terjadi hujan.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Dodi Permadi di Kota Cianjur, Selasa, mengatakan, penetapan status siaga kekeringan masih diberlakukan berdasarkan ketetapan dari BMKG sampai 31 Oktober.
"Ketetapan siaga kemarau ini berdasarkan penetapan BMKG, meskipun dibeberapa wilayah Cianjur sudah merasakan hujan, tetapi belum merata, baru beberapa wilayah dengan intensitas sedang," katanya.
Hingga pekan ini, tutur dia, pihaknya masih menerima permintaan air bersih dari beberapa daerah yang terdampak kekeringan khususnya wilayah selatan Kabupaten Cianjur.
Meskipun hujan belum merata, pihaknya tetap mewaspadai peralihan musim tahun ini seperti mewaspadai meluapnya aliran Sungai Cianjur yang beberapa waktu lalu pernah terjadi.
"Kami akan turun ke hulu Sungai Cianjur, untuk memastikan debit airnya, apakah normal atau tidak ketika masuk musim hujan agar tidak terjadi banjir bandang," katanya.
Menjelang berakhirnya musim kemarau, tambah dia, BPBD Cianjur tetap mewaspadai beberapa wilayah yang rawan akan pergerakan tanah, longsor dan bencana alam lainnya.
"Wilayah yang harus mewaspadai pergerakan tanah seperti di Kecamatan Sukaresmi, Cipanas, Pacet, Campaka dan beberapa wilayah yang ada di Cianjur selatan," katanya.