Bandung (Antaranews Jabar) - Ribuan santri dari seluruh penjuru Jawa Barat mulai memadati lapangan Gasibu, Kota Bandung, untuk memperingati puncak perayaan Hari Santri Nasional (HSN) 2018, Minggu.
Santri-santri dari berbagai pondok pesantren tersebut secara berduyun-duyun datang ke Lapang Gasibu sejak siang.
Sebelum berkumpul, santri-santri melakukan defile atau kirab dari daerah Pusat Dakwah Islam (Pusdai) menuju Lapang Gasibu.
Setelah itu, para santri akan menggelar salat Maghrib berjamaah dilanjutkan doa bersama atau istigosah. Sementara, Presiden Joko Widodo dijadwalkan datang pada pukul 20.00 WIB.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, santri merupakan komunitas pelajar yang turut berjuang melahirkan dan memerdekakan Indonesia, sehingga hal wajar apabila santri harus dihargai dan dihormati.
"Dengan memakai (sarung) ini sebagai bentuk penghormatan kepada para ulama bukan hanya santri. Karena sebenarnya Hari Santri adalah Hari Ulama, jadi menghormati santri sama dengan menghormati ajengan (ulama)," kata Uu.
Uu mengatakan, bahwa santri telah berkontribusi dalam mengisi kemerdekaan. Hal itu dilakukan melalui pembangunan karakter, keimanan, dan ketaqwaan manusia Indonesia seutuhnya.
"Dengan lidahnya para santri, dengan ilmunya para ulama, dan keikhlasan para ajengan maka masyarakat Jawa Barat yang begini religius. Kalau tidak ada para santri, estafet keimanan, ketaqwaan mau siapa lagi? Karena ulama adalah pewaris Rasulullah dan para nabi," katanya.
Terkait pelaksanaan peringatan Hari Santri Nasional tahun ini, rencananya akan dihadiri sekitar 10.000 santri dari seluruh Jawa Barat ini.