Bandung (Antaranews Jabar) - Kinerja PLN Distribusi Jawa Barat pada semester pertama tahun 2018 menunjukkan hasil yang cukup baik bila dibandingkan pada periode yang sama pada tahun lalu.
"Alhamdulillah kinerja PLN Jawa Barat untuk semester pertama tahun 2018 ini cukup baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. dan ada sejumlah aspek kinerja yang jadi acuan," kata General Manager PT PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana dalam siaran persnya, Selasa.
Iwan menjelaskan untuk aspek pencapaian penjualan tenaga listrik yang meliputi perolehan penjualan tenaga listrik pada semester pertama tahun 2018 PLN Distribusi Jawa Barat naik sebesar 3,35 persen yaitu sebesar 23.810.448 MWh dari perolehan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 23.039.083 MWh.
Adapun pendapatan yang diperoleh dari penjualan tersebut, kata Iwan, sekitar Rp26,179 triliun atau naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp24,743 triliun.
Sementara untuk prosentase kontribusi pertumbuhan bulan Juni 2018 dari PLN Distribusi Jawa Barat, pada pertumbuhan penjualan tenaga listrik PLN Holding sebesar 15,25 persen.
"Dan untuk pertumbuhan pendapatan penjualan tenaga listrik (kumulatif Juni 2018) per golongan tarif yakni penjualan terbesar masih kepada sektor industri sebesar Rp12,6 triliun dengan pertumbuhan 2,9 persen," kata dia.
Di posisi kedua ialah penjualan terbesar kepada rumah tangga sebesar Rp9,1 triliun atau tumbuh 9,46 persen.
Kemudian diikuti sektor bisnis sebesar Rp3,3 triliun atau tumbuh sekitar 7,5 persen dari periode yang sama tahun lalu sekitar Rp3,0 triliun.
Sementara untuk konsumsi pemerintahan, lanjut Iwan, pada Semester pertama tahun 2018 Rp511 miliar atau tumbuh 6,3 persen dan sosial Rp404 miliar dengan pertumbuhan tertinggi mencapai 11,48 persen.
Iwan menuturkan untuk pertumbuhan penjualan per area hingga bulan Juni 2018 ialah area dengan jumlah pelanggan sebanyak yakni area Bekasi sebanyak 1.645.339 pelanggan (pertumbuhan 8,67 persen), kedua area Cirebon yakni sebanyak 1.495.001 pelanggan (pertumbuhan 4,36 persen) dan ketiga area Tasikmalaya sebanyak 1.242.187 pelanggan (pertumbuhan 4,44 persen).
Sedangkan untuk area dengan pendapatan terbesar, posisi pertama ditempati oleh area Bekasi yakni sebesar Rp5,35 triliun (pertumbuhan 6,32 persen), kedua area Karawang yakni sebesar Rp3,38 triliun (pertumbuhan 4,45 persen) dan ketiga area Bandung yakni sebesar Rp2,52 triliun.