Garut (Antaranews Jabar) - Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan beberapa lokasi lahan pertanian di wilayah Utara daerah itu terancam kekeringan pada musim kemarau 2018 sehingga perlu diantisipasi agar petani tidak mengalami kerugian besar.
"Kalau bencana kekeringannya belum, tapi baru terancam di beberapa daerah di wilayah Utara," kata Plt Kepala Dinas Pertanian Garut, Beni Yoga di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, musim kemarau sudah terjadi di Garut, bahkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kemarau berlangsung cukup panjang hingga Oktober 2018.
Kemarau panjang itu akan mengancam areal pertanian, khususnya tanaman padi yang membutuhkan banyak air akan terjadi gagal tanam karena dilanda kekeringan.
"Sementara daerah yang dilaporkan terancam seluas 34 hektare di wilayah Utara yakni Limbangan dan Malangbong, daerah lainnya belum ada laporan," tambahnya.
Ia berharap, kemarau tidak berlangsung lama agar petani yang sebelumnya sudah menanam padi atau tanaman lainnya tidak mengalami kerugian.
Jika kekeringan melanda pertanian di Garut, maka jajarannya mempersiapkan alat pompa untuk mengaliri air ke areal pertanian yang dilanda kekeringan.
"Kita antisipasi dengan melakukan pompa air untuk beberapa lokasi yang dilanda kekeringan," lanjutnya.
Ia mengimbau, petani untuk sementara tidak menanam padi di areal rawan air agar terhindar dari kerugian materi dampak musim kemarau.
Sebaiknya, petani menanam jenis tanaman yang tidak membutuhkan banyak air sehingga areal pertaniannya tetap produktif memberikan keuntungan.
"Sekarang disarankan untuk tidak menanam padi, sebaiknya jenis tanamannya yang hemat air," katanya.
Lahan pertanian di Garut terancam kekeringan
Minggu, 15 Juli 2018 21:05 WIB