Cianjur (Antaranews Jabar) - Jembatan gantung antardesa yang baru digunakan warga selama tiga pekan terakhir di Desa Pusakasari-Karyamukti, Kecamatan Leles, Cianjur, Jawa Barat, putus, mengakibatkan belasan warga luka-luka dan seorang di antaranya kritis.
Jembatan gantung yang putus itu memiliki ketinggian 10 meter dengan panjang 58 meter.
Peristiwa tersebut bermula ketika belasan warga Kampung Sikluk, Desa Karyamukti, melewati jembatan yang membentang di atas sungai Cisokan, usai mengantar kerabatnya berobat.
Sebagian besar korban jatuh bersama sepeda motor yang mereka tumpangi. Korban sengaja memilih lewat jembatan karena jarak tempuh lebih cepat kalau mengunakan jalan utama yang rusak.
"Sejak jembatan ini selesai tiga minggu yang lalu, warga lebih memilih untuk melintas di jembatan karena jarak tempuh lebih cepat. Saat kejadian ada enam sepeda motor yang melintas sekaligus," kata Suryadi, Sekdes Karyamukti,saat dihubungi Minggu.
Dia menjelaskan, ada 12 orang yang menjadi korban dalam peristiwa putusnya jembatan yang baru selesai dan digunakan warga selama tiga pekan tersebut. Empat di antaranya luka berat, satu korban kritis dan lainnya luka ringan.
"Untuk yang kritis dirawat di RSUD Pagelaran karena luka robek di bagian kepala. Sedangkan belasan korban lainnya mendapat perawatan di puskesmas terdekat," katanya.
Dia berharap Pemkab Cianjur segera memperbaiki jembatan yang putus itu karena merupakan akses utama antardesa. "Kalau bisa kualitasnya ditingkatkan karena melihat kondisinya fisik jembatan meragukan," katanya.
Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, putusnya jembatan bukan dari segi kualitas yang buruk, namun akibat beban melampaui batas. Pihaknya akan mendorong rekanan segera memperbaiki jembatan karena masih dalam masa perawatan.
"Setiap jembatan gantung akan dipasangi papan informasi beban maksimal yang dapat dilalui. Jembatan putus karena kelebihan muatan bukan karena kualitasnya jelek. Segera diperbaiki agara dapat kembali digunakan," katanya.
Sedangkan untuk korban, Pemkab Cianjur, akan membebaskan biaya perawatan dan penanganan medisnya alias gratis."Semua biaya perawatan terhadap korban digratiskan, saat ini kami masih menunggu hasil tim di lapangan," katanya.*
Jembatan gantung putus belasan warga luka-luka
Minggu, 4 Februari 2018 14:24 WIB