Antarajabar News - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan, pemerintah siap memperbaiki seluruh bangunan sekolah yang rusak dampak gempa bumi 6,9 skala Richter di Jawa Barat yang anggarannya akan dialokasikan awal 2018.
"Pada Januari 2018 atau pertengahan Januari sudah bisa," kata Muhadjir saat meninjau kondisi bangunan SMK Negeri 3 Tasikmalaya yang roboh di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis.
Ia menuturkan, gempa Tasikmalaya menyebabkan kerusakan pada bangunan sekolah di Jawa Barat seperti daerah Kabupaten Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya dan Garut.
Pemerintah pusat, kata dia, siap mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki seluruh kondisi bangunan sekolah agar dapat digunakan kembali untuk kegiatan belajar mengajar.
"Rencana bantuan untuk Tasikmalaya (Kota Tasikmalaya) kecil hanya Rp3,2 miliar, kabupaten (Kabupaten Tasikmalaya) belum ada (laporan)," kata Muhadjir.
Ia menyampaikan, besaran dana yang akan dialokasikan untuk pembangunan sekolah rusak tersebut yakni Kabupaten Pangandaran sebesar Rp6,3 miliar, Kabupaten Ciamis Rp6 miliar dan Kabupaten Garut sebesar Rp15 miliar.
Anggaran yang disiapkan itu, kata dia, baru tingkat sekolah dasar yang kewenangan pendataannya oleh pemerintah kota dan kabupaten, sedangkan tingkat sekolah menengah pendataannya oleh pemerintah provinsi.
"Ini (dana) baru untuk SD, yang lain belum masuk harus lewat provinsi," katanya.
Ia berharap, pembangunan sekolah yang terdampak gempa dapat dilakukan secara swakelola diserahkan ke pihak sekolah untuk dikerjakan bersama komite atau masyarakat.
Pengawasan pembangunannya, kata dia, dapat melibatkan konsultas dari sekolah yang memiliki jurusan bangunan termasuk melibatkan perguruan tinggi.
"Konsultannya bisa menggandeng SMK terdekat yang ada jurusan bangunan, kementerian menggandeng perguruan tinggi yang punya teknik sipil untuk mengawasi," katanya.