Bandung (ANTARA) - Ajang lari Semarang 10K 2025 berlangsung meriah dengan diikuti sekitar 2.760 pelari dari berbagai daerah di Indonesia serta mancanegara.
Corporate Secretary bank bjb Herfinia menilai Semarang 10K menjadi bagian dari upaya mendorong sport tourism sekaligus menggerakkan perekonomian Kota Semarang.
“Sebagai mitra perbankan resmi, bank bjb mendukung kegiatan ini melalui penyediaan layanan perbankan, termasuk fasilitas transaksi nontunai serta layanan informasi produk di area race village untuk menunjang kebutuhan peserta dan pengunjung,” kata Herfinia dalam keterangan yang diterima di Bandung, Selasa.
Sejak pagi hari, ribuan peserta memadati area start dan menyusuri rute lomba yang melintasi kawasan Kota Lama hingga pusat Kota Semarang. Rute tersebut menampilkan sejumlah ikon bersejarah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelari.
Pembukaan lomba ditandai dengan pengibaran bendera start oleh Direktur Bisnis Harian Kompas Lukminto Wibowo, Direktur Pengganti Direktur Utama bank bjb Ayi Subarna, Direktur Konsumer dan Ritel bank bjb Nunung Suhartini, serta Direktur Keuangan bank bjb Hana Dartiwan.
Semarang 10K dikenal memiliki jalur yang relatif datar dan steril sehingga memungkinkan peserta mencatatkan catatan waktu terbaik.
Penyelenggaraan lomba juga didukung pengamanan rute, titik hidrasi, serta panduan arah yang memadai, dengan partisipasi warga di sepanjang lintasan yang menambah semarak suasana.
Area race village turut diramaikan berbagai aktivitas komunitas dan kehadiran pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal. UMKM binaan bank bjb menghadirkan beragam kuliner serta produk khas Semarang yang diminati peserta usai lomba.
Salah seorang peserta asal Bandung, Rizal, mengaku puas dengan penyelenggaraan ajang tersebut.
Ia menilai rute lomba menarik dan suasana acara berlangsung meriah dengan dukungan fasilitas yang memadai di sepanjang jalur.
Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Adi Prinantyo mengatakan dari sekitar 3.000 pelari yang terdaftar, sebanyak 2.760 peserta tercatat mengikuti start dengan tingkat kegagalan finis di bawah 0,5 persen.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Semarang Budi Prakosa menilai Semarang 10K sejalan dengan upaya pemerintah kota dalam membangun citra Semarang sebagai kota yang sehat, bersih, dan berdaya saing, serta terbuka bagi kegiatan berskala nasional maupun internasional.
