Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah didorong optimisme investor atas potensi penyelesaian penutupan pemerintah AS.
“Rupiah melemah karena permintaan global terhadap dolar AS menguat, sehingga memperkuat dolar AS. Peningkatan permintaan ini didorong oleh meningkatnya optimisme investor atas potensi penyelesaian penutupan pemerintah AS, yang mendorong minat terhadap aset berdenominasi dolar AS,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu di Jakarta melemah sebesar 22 poin atau 0,13 persen menjadi Rp16.716 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.694 per dolar AS.
“Rupiah diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran Rp16.625–Rp16.725 per dolar AS,” ujar Josua.
Seperti dikutip Anadolu, Senat AS telah memutuskan untuk mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) yang mengakhiri penutupan pemerintah (government shutdown) terlama yang pernah ada, yakni memasuki hari ke-41.
