Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menurunkan tim berkoordinasi dengan instansi lain untuk menangani daerah yang terdampak bencana hidrometeorologi, untuk memastikan masyarakat terdampak dalam kondisi aman.
"Penanganan kita lakukan bersama SKPD teknis di 42 kecamatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Selasa.
Ia menuturkan, saat ini sudah memasuki musim penghujan yang menjadi kewaspadaan bagi seluruh jajaran pemerintah daerah maupun masyarakat terkait potensi bencana alam.
Selama sepekan ke belakang, kata dia, hujan terus terjadi dan menyebabkan sejumlah bencana alam seperti tanah longsor, banjir, cuaca ekstrem, maupun pergerakan tanah.
Ia menyebutkan, selama sepekan dilaporkan ada 112 kejadian bencana yang menimbulkan kerusakan, seperti pada sarana pendidikan, jembatan, jalan, dan lahan pertanian.
Dampak lainnya, kata dia, yakni sektor permukiman seperti 70 rumah rusak, 149 rumah tergenang banjir, dan 22 terancam terdampak bencana alam.
"Kerusakan sektor permukiman 70 rusak terdiri dari 49 rusak ringan, sembilan rusak sedang, dan 12 rusak berat," katanya.
Ia menambahkan, tim dari BPBD Garut terus memantau setiap daerah karena saat ini masih sering turun hujan yang berpotensi menyebabkan tanah longsor maupun bencana lainnya.
