Antarajabar.com - Pesta Sastra Sunda kembali hadir untuk memasyarakatkan sastra sunda setelah absen sejak 1994 dan agenda tersebut sekaligus memeriahkan agenda Seni Bandung #1 yang diselenggarakan sejak 25 September-25 Oktober 2017.
"Tujuannya untuk memasyarakatkan sastra sunda. Dengan adanya pesta sastra sunda, gaungnya bisa terasa kepada masyarakat, karena yang SPSS tidak membatasi yang ingin datang ke sini," kata anggota Paguyuban Panglawunan Sastra Sunda (PPSS) Ari Andriansyah, saat ditemui pada acara Pesta Sastra Sunda di Gedung Mayang Sundadi, Kamis.
Dia menambahkan bahwa Pesta Sastra Sunda sudah ada sejak 1992, 1993, saat di bawah Yayasan Bujangga Manik, wadah sastrawan muda sunda berkumpul.
Kemudian saat ini pagelaran Pesta Sastra Sunda itu tidak lagi dipegang yayasan tersebut, melainkan oleh Paguyuban Panglawunan Sastra Sunda (PPSS).
Menurut dia, Pesta Sastra Sunda tahun ini tidak sama dengan yang pernah digelar dulu yang hanya berisi apresiasi dan diskusi tapi sekarang banyak terobosan-terobosan baru tanpa menghapus kedua konten lama tersebut.
"Mengenai isi dari Pesta Sastra Sunda sekarang tidak sama dengan yang dilakukan dulu. Dulu sifatnya memang apresiasi dan diskusi, memang sama, tapi sekarang banyak terobosan-terobosan baru," kata dia.
Salah satu terobosan itu adalah pameran dokumentasi media cetak berbahasa sunda dari zaman ke zaman, baik yang masih terbit sekarang maupun yang sudah tidak terbit lagi.
Selain itu, ada juga news time tentang waktu-waktu penting perjalanan sejarah sastra sunda.
Ari menuturkan bahwa di akhir acara akan ada penayangan film dokumenter sejarah sastra sunda daru tahun ke tahun, selain itu ada juga peluncuran situs sumber informasi dan dokumentasi sastra sunda.
"Nanti di akhir acara juga ada semacam film dokumenter perjalanan sastra sunda dari tahun ke tahun juga nanti ada sifatnya website sastra sunda, nanti ini semacam promosi, bahwa kami dari SPSS punya aplikasi seperti ini, jadi di dalamnya ada dokumentasi sastra sunda yang menyajikan buku elektronik." tutur dia.
Agenda yang berlangsung di Gedung Mayang Sunda, Jalan Peta, Kota Bandung ini sudah berjalan sejak 11 Oktober 2017 dan ditutup pada Kamis malam ini.