Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat optimalkan peran 258 petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk menjaga swasembada pangan yang dapat memberikan keuntungan bagi petani dan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
"Mereka (PPL) adalah ujung tombak yang diberikan tugas pemerintah untuk memberikan edukasi, informasi, pengetahuan, teknologi pada para petani kita, sehingga mereka bisa meningkatkan produktivitasnya," kata Bupati Garut Abdusy Syakur Amin saat memberikan pengarahan kepada PPL di Ruang Serbaguna SMKN 12 Garut, Selasa.
Ia menuturkan seluruh PPL yang ada di Kabupaten harus menjadi bagian yang terdepan dengan memberikan wawasan tentang teknologi pertanian sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang ahirnya bisa menjaga swasembada pangan, dan stabilitas harga komoditas pangan.
Apabila hasil pertaniannya bagus dan harganya stabil, kata dia, maka harga pangan di pasaran bisa terkendali, dan tidak menimbulkan inflasi yang khawatir tidak bisa dikendalikan.
"Kita ingin semua harga itu terkendali, jangan terlalu murah, jangan terlalu mahal," kata Bupati.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Haeruman menambahkan, saat ini jumlah PPL di Garut sebanyak 258 orang yang selalu turun ke lapangan untuk memberikan penyuluhan kepada petani di 442 desa/kelurahan tersebar di 42 kecamatan.
Ia menyampaikan saat ini jumlah PPL belum ideal apabila mengacu Undang-Undang Nomor 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani yakni satu desa/kelurahan satu penyuluh, meski begitu mereka berupaya bekerja secara optimal untuk menjaga pertanian di Garut.
"Jadi, masih kekurangan kalau melihat potensi desa, apalagi kalau desa sekarang ada dimekarkan lagi," katanya.
Meski begitu, lanjut dia, seluruh PPL terus berupaya bertugas secara optimal untuk bisa menghasilkan komoditas pertanian yang baik, berkualitas, dan menguntungkan petani, sekaligus menjaga ketahanan pangan daerah maupun secara nasional.
"Dengan bantuan rekan-rekan para penyuluh di Kabupaten Garut, kita ada kenaikan swasembada pangan padi, itu ada kenaikan 15 persen, itu hasil jerih payah," kata Haeruman.
Sementara itu, target produktivitas padi di Garut tahun 2025 sebanyak 816.860 ton gabah kering panen (GKP) atau lebih tinggi targetnya dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 665.565 ton GKP dengan lahan sawah produktif seluas 46.816 hektare dan terdapat lahan tadah hujan seluas 11.240 hektare.
Hasil produksi padi di Garut tahun 2024 melebihi target yakni dari 665.565 ton mampu mencapai 796.019 ton GKP dengan kondisi tahun kemarin dilanda kemarau cukup panjang, dan tahun ini memasuki musim kemarau basah, sehingga Disepertan Garut memprediksi akan terjadi kenaikan.***1***
