Bandung (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan meminta seluruh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) kabupaten/kota di wilayahnya untuk melakukan inovasi layanan pencatatan kependudukan untuk menemukan bayi yang belum memiliki dokumen kependudukan.
Hal ini, kata Erwan, menyusul masih ditemukannya bayi dan balita yang belum masuk kartu keluarga (KK) dan tidak memiliki akta kelahiran.
"Harus ada inovasi, jangan stagnan. Masih banyak bayi atau balita yang belum memiliki akta," kata Erwan usai penghargaan Adminduk Prima 2025 di Gedung Sate, Bandung, Rabu.
Erwan menyebutkan meski angkanya kecil dengan perkiraan antara 1 hingga 2 persen, kondisi ini tetap menjadi perhatian serius, terutama di wilayah Jawa Barat bagian selatan seperti Cianjur, Garut dan Sukabumi.
Ia mendorong agar perangkat desa dan kelurahan bersama Disdukcapil setempat lebih proaktif dalam memperbarui data kependudukan.
Salah satu caranya, menurut Erwan, adalah dengan melakukan pendataan ibu hamil menjelang kelahiran.
"Segera jemput bola. Jika ibu hamil usia sembilan bulan sudah terdata, maka akta kelahiran bisa langsung diterbitkan saat bayi lahir," ujarnya.
Erwan sendiri, mengapresiasi kinerja sejumlah Disdukcapil yang meraih penghargaan Adminduk Prima 2025.
Ia berharap capaian ini menjadi motivasi untuk mempercepat pelayanan administrasi kependudukan yang lebih cepat, tepat, dan menyeluruh.
"Bagi yang dapat penghargaan, jadikan motivasi. Bagi yang belum, jangan patah semangat. Evaluasi dan terus tingkatkan pelayanan," ucapnya.
