Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan awan panas guguran sejauh 2,5 kilometer (km) pada Kamis, ke arah Kali Boyong.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso di Yogyakarta, Kamis, menyebut awan panas guguran itu terjadi pada pukul 05.29 WIB.
"Masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan dapat beraktivitas seperti biasa di luar daerah bahaya yang telah ditetapkan," ujar Agus.
Berdasarkan catatan seismik, kata dia, luncuran awan panas guguran itu berlangsung selama 225 detik dengan amplitudo sebesar 59 mm.
Selama periode pukul 00.00-06.00 WIB, teramati tujuh kali guguran lava Merapi ke arah barat daya atau Kali Sat/Putih dan Kali Krasak dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter.
Sementara itu, mengacu laporan pengamatan visual aktivitas Gunung Merapi periode 19-25 September 2025, BPPTKG menyatakan adanya sedikit perubahan morfologi pada kubah lava barat daya akibat perubahan volume kubah dan aktivitas guguran lava.
Sedangkan untuk kubah tengah, tidak teramati adanya perubahan morfologi.
Ia menyebutkan berdasarkan hasil foto udara pada 25 September 2025, volume kubah lava barat daya Merapi mencapai 4.179.900 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.368.800 meter kubik.
