Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 1.300 meter ke arah barat daya pada Kamis (4/3) malam.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan resminya menyebutkan awan panas guguran terjadi pada pukul 20.00 WIB.
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 25 mm dan durasi 126 detik," kata Hanik.
Pada periode pengamatan pukul 12.00 sampai 18.00 WIB, gunung api aktif itu juga terdeteksi mengalami 53 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-28 mm selama 8-117 detik, 4 kali gempa embusan dengan amplitudo 2-7 mm selama 9-17 detik, dan satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 6 mm selama 9 detik.
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Baca juga: Gunung Merapi keluarkan awan panas guguran sejauh 2 km
Baca juga: 22 kali awan panas guguran meluncur dari Gunung Merapi