Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan jumlah korban meninggal akibat awan panas guguran (APG) Gunung Semeru menjadi 48 jiwa sampai Senin (13/12) setelah ditemukan lagi dua korban jiwa.
“Sementara itu data jumlah korban kumulatif yang dilakukan rawat jalan di Puskesmas dan posko kesehatan berjumlah 2.004 jiwa,” kata Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis BNPB yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Data terbaru total 45 orang meninggal dampak awan panas Semeru
Dalam mendeteksi dan mencari lokasi potensial korban tersebut, Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) menurunkan sebanyak 11 anjing pelacak yang berasal dari satuan Polda Jawa Timur, Mabes Polri dan Polres Malang.
Puluhan alat berat juga ikut diterjunkan dalam penanganan bencana yang disebabkan awan panas dan guguran erupsi Gunung Semeru. Nantinya, digunakan untuk membuka jalur jalan nasional antara Lumajang dan Malang, tepatnya di Dusun Kamarkajang yang saat ini dalam proses perbaikan dan telah mencapai 80 persen.
BNPB mengatakan dari kejadian tersebut hingga Senin (13/12), jumlah korban langsung APG Gunung Semeru yang masih dirawat ada sebanyak 18 orang.