Garut (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Garut, Jawa Barat menyebutkan hasil uji laboratorium sampel dari menu Makan Bergizi Gratis (MBG) belum diketahui ada unsur apa yang menyebabkan ratusan siswa mengalami keracunan di Kecamatan Kadungora.
"Hari ini belum mendapatkan hasilnya ya, itu kan kemarin hasil akan keluar 5-7 hari, ini kan sudah lebih, nah saya belum cek, dan saya belum dapat laporan," kata Sekretaris Daerah Pemkab Garut juga pimpinan SPPG Garut Nurdin Yana kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut sudah melakukan upaya penanganan medis terhadap korban keracunan yang semuanya sudah pulih.
Tim dari Dinkes Garut juga, kata dia, sudah mengambil sampel makanan pada menu MBG yang disajikan oleh SPPG di Kecamatan Kadungora untuk dilakukan uji laboratorium di Bandung.
"Mungkin daerah lain sudah ya, tapi saya belum pantau juga, karena Dinas Kesehatan yang mengusulkan, beliau belum ada laporan kepada saya," katanya.
Ia menyampaikan saat ini proses penanganan kasus dugaan keracunan MBG tinggal menunggu hasil uji laboratorium, sedangkan siswa yang menjadi korban keracunan sudah tertangani dan beraktivitas kembali.
Kegiatan SPPG di daerah itu, kata dia, tidak ada penutupan sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto, meski sebelumnya ada pergantian dengan menu makanan kering.
