Antarajabar.com - PT Bank Nusantara Parahyangan (BNP) Tbk memaparkan pencapaian kinerja keuangannya periode akhir Desember2016 dan triwulan pertama 2017, salah satunya total aset yang dimilikinya mencapai Rp7,59 triliun.
"Hingga Maret 2017 realisasi total aset Bank BNP Rp7,59 triliun. Total perhimpunan simpanan dana pihak ketiga Rp6,6 triliun dan penyaluran kredit mencapai Rp5,2 triliun," kata Direktur Bisnis Bank BNP Kevin C Tatang, di sela pelaksanaan RUPS di Bandung, Jumat malam.
Dikatakan realisasi pendapatan bunga bersih Bank BNP meningkat 8,34 persen dari periode Maret 2016 (year on year) dan rasio CAR (capital adequacy ratio) mengalami tren positif yakni tercatat sebesar Rp19,91 persen.
Hal itu menunjukn peningkatan dibandingkan periode Maret 2016 yang besarnya Rp17,87 persen serta rasio kecukupan modal bank dapat mendukung pertumbuhan dan akselerasi bisnis bank.
Sementara untuk rasio NPL netto masih di bawah limit ketentuan Bank Indonesia yakni sebesar 5 persen walaupun paa periode Maret 2017 terealisasi 4,45 persen (NPL netto) atau mengalami penurunan kualitas pada periode sebelmnya dan untuk fungsi intermediasi bank tercermin dari rasio LDR berada pada 84,35 persen atau relatif stabil.
"Salah satu penyebab NPL itu adalah karena kondisi makro ekonomi dunia yang belum menunjang, dan perekonomian tahun ini mengalami perlambatan, salah satu alasan yang cukup kuat menyebabkan NPL cukup tinggi," kata dia pula.
Ia menjelaskan untuk rasio prifitabilitas bank, rasio ROA (return on assets) dan ROE (return on equity) mengalami perlambatan seiring dengan menurunnya perolehan usaha selama tahun 2017, kecuali NIM (net interest margin) yang mengalami peningkatan dari 5,16 persen pada Maret 2016 menjadi 6,34 persen pada Maret 2017.
Bank BNP juga melakukan beberapa langkah strategis seperti penerapatan tata kelola perbankan yang sehat, perbaikan risk compliance governance, peningkatan peran dan fungsi manajemen risiko, mengupayakan permodalan dan aktiva yang sehat, pengembangan teknologi informasi, optimalisasi jaringan kantor yang ada.
"Kemudian kami juga akan melakukan peningkatan internal kontrol, perbaikan proses bisnis dan operasional, peningkatan kompetensi SDM dan mewujudkan organisasi yang sehat serta produk dan aktivasi baru dan pengembangan produk dan aktivitas yang ada," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan Bank BNP juga akan terus menggenjot penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil dan menengah karena realisasi penyaluran pinjamanan kepada sektor tersebut hingga Maret 2017 mencapai 46 persen dari total pinjaman.
"Untuk penyaluran pinjaman kepada sektor UMKM mencapai 46 persen dari total pinjaman, sedangkan 54 persen disalurkan kepada sektor non-UMKM," kata dia.
Ia menuturkan pangsa pasar terbesar untuk penyaluran kredit Bank BNP mayoritas berada di Provinsi Jawa Barat, yakni sebesar 73 persen, disusul DKI Jakarta 10 persen, dan wilayah lainnya masing-masing di bawah 10 persen.
Nilai Aset Bank BNP Capai Rp7,59 Triliun
Sabtu, 3 Juni 2017 10:19 WIB