Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Andin Hadiyanto melaporkan bahwa total dana abadi lembaga tersebut sejumlah Rp154,11 triliun sejak 2010 hingga Juni 2025.
“Rinciannya adalah dana abadi pendidikan (DAP) sejumlah Rp126,12 triliun, dana abadi penelitian (DPL) Rp12,19 triliun, dana abadi perguruan tinggi (DAPT) Rp10 triliun dan dana abadi kebudayaan (DAKb) adalah Rp5 triliun,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin.
Untuk komposisi portofolio investasi hingga 30 Juni 2025, sebesar Rp112 triliun atau 70,01 persen dalam obligasi negara, deposito Rp37,07 triliun atau 23,2 persen, obligasi korporasi Rp7,74 triliun atau 4,84 persen, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp2,97 triliun atau 1,86 persen.
Sepanjang tahun 2013-2025, DAP sudah memberikan beasiswa kepada 55.492 orang dengan rincian tingkat magister (S2) 40.284 orang, S3 sebanyak 11.829 pelajar, dan dokter spesialis 3.379 orang.
Adapun penerima beasiswa on-going hingga 30 Juni 2025 sebanyak 34.373 dengan rincian 18.630 orang dari LPDB, 8.674 orang dari Kemendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah) dan Kemdiktisaintek (Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi), serta 7.069 orang dari Kemenag.
Dalam kategori penerima beasiswa kolaborasi Kemendikdasmen dan Kemdiktisaintek tahun 2021-2025, ada 24.967 orang untuk tingkat S1 hingga S3, dan 548.911 orang program non gelar.
Lebih lanjut, penerima beasiswa kolaborasi Kemenag tahun 2022-2025 sebanyak 11.546 orang pada semua tingkatan dan 29.499 pelajar untuk program non gelar.