Cirebon (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon, Jawa Barat, menyebutkan sektor kesehatan menjadi kelompok penyumbang inflasi tertinggi di daerahnya pada Juni 2025, dengan kenaikan harga sebesar 4,15 persen (year on year/yoy).
“Kelompok kesehatan mengalami inflasi paling tinggi, yaitu 4,15 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 105,85," kata Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto di Cirebon, Selasa.
Ia mengatakan laju inflasi dari sektor kesehatan ini, mengalahkan seluruh kelompok pengeluaran lainnya yang juga mengalami kenaikan harga.
Menurut dia, inflasi tersebut disebabkan oleh naiknya tarif layanan kesehatan, harga obat-obatan, serta kebutuhan medis rumah tangga.
Secara keseluruhan, kata dia, inflasi tahunan di Kota Cirebon pada Juni 2025 tercatat sebesar 1,79 persen, dengan IHK sebesar 106,75.
Ia menyebutkan secara bulanan (month to month/mtm), Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,46 persen.
"Sedangkan secara kumulatif sejak Januari hingga Juni 2025 (year to date/ytd), inflasi tercatat sebesar 1,43 persen," katanya.
Ia menuturkan selain sektor kesehatan, kelompok pengeluaran lain yang juga mengalami inflasi cukup tinggi adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,63 persen, serta penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,61 persen.
“Kelompok pakaian dan alas kaki naik 2,73 persen, pendidikan naik 2,27 persen, makanan dan minuman naik 1,99 persen, serta perlengkapan rumah tangga naik 1,91 persen,” katanya.
Aris menyampaikan kenaikan juga terjadi pada kelompok transportasi sebesar 0,54 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,20 persen.
Sedangkan, lanjut dia, dua kelompok pengeluaran yang tercatat mengalami penurunan harga atau deflasi yaitu informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen, serta rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,51 persen.
Ia mengingatkan, kenaikan harga di sektor kesehatan perlu menjadi perhatian pemerintah daerah karena berpengaruh langsung terhadap pengeluaran rumah tangga masyarakat.
"Meski inflasi masih terkendali, kita tetap harus waspada terhadap sektor-sektor yang menunjukkan kenaikan cukup tajam,” ucap dia.
