Antarajabar.com - Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Jawa Barat, mengakui fasilitas sekolah dasar baik tingkat SD dan SLTP yang berada di Kota Udang itu belum ramah anak karena lahannya terbatas.
"Kalau di Cirebon sendiri belum bisa dikatan sekolah ramah anak, ini khusus pada fasilitasnya, namun kalau pendidik sendiri kami kira itu sudah memenuhi," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Jaja Sulaeman di Cirebon, Senin.
Menurutnya untuk mendukung sekolah ramah anak itu bisa semua aspek, yaitu dari fisik maupun yang bukan fisik seperti halnya guru atau pengajar, lingkungan sekolah, pergaulan dan lainnya.
Sementara itu untuk fisik, seperti bangunan sekolah, taman belajar, taman bermain itu juga salah satu penentu untuk menjadi sekolah ramah anak.
Dan di Kota Cirebon sendiri untuk sekolah atau bangunan sekolah masih belum bisa dikatakan ramah anak, karena kekurangan lahan.
"Fasilitas ada keterbatasan yang luas arealnya, dimana ada sekolah yang numpuk meskipun bertingkat, namun halamannya sempit," tuturnya.
Jaja menambahkan untuk sekolah dasar atau SD di Kota Cirebon yang sangat terbatas bangunannya, dimana banyak sekolah ditumpuk dan kurang taman bermain.
Selain itu sekolah juga harus aman bagi peserta didiknya, baik untuk keamanan lalu lintas dan juga aman dari bahaya kejahatan.
"Kalau untuk bangunan pasti harus terus dikembangkan dan untuk non fisikmya seperti hubungan sosial juga harus dibentuk," tambahnya.
Fasilitas Jadi Kendala Sekolah Ramah Anak
Selasa, 14 Maret 2017 10:18 WIB