Antarajabar.com - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat Juda Agung mengutarakan berbagai masalah dan tantangan perekonomian Provinsi Jawa Barat kepada Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi, di Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Senin.
"Tadi ada sejumlah hal yang diutarakan kepada Ketua DPRD Jawa Barat seperti untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Jawa Barat maka dibutuhkan akselerasi agar tidak ada ketimpangan perekonomian," kata Juda Agung.
Menurut dia, sejumlah permasalahan yang ada di Provinsi Jawa Barat adalah seperti angka kemiskinan yang cukup tinggi namun di satu sisi pertumbuhan perekonomian meningkat secara signifikan.
Oleh karena itu, Juda, menginginkan kepada DPRD Jawa Barat agar ikut membantu dan mendorong kepada Pemprov Jawa Barat untuk berkerjasama dalam membangun provinsi tersebut.
"Harus ada sinergitas antara legislatif dan eksekutif sehingga antara perencanaan dan pelaksanaan memiliki output bagi kesejahteraan masyarakat," kata dia.
Selain itu, lanjut Juda, diperlukan kerjasama antar lembaga yang berada dalam bidang fiskal dan keuangan negara yang memiliki peran sebagai penyeimbang dan regulator perekonomian.
"Sementara itu beberapa tantangan perekonomian ke depan dipredikasi akan semakin berat sebab beberapa kebijakan pemerinta seperti kenaikan tarif BBM akan kembali disesuaikan harganya," kata dia.
Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi mengatakan pihaknya siap membantu atas apa yang menjadi keinginan BI Kanwil Jawa Barat dalam meningkatkan perekonomian di Jawa Barat.
"Tentunya kami siap membantu karena selama ini DPRD Jawa Barat sesuai fungsi dan perannya memiliki kewajiban untuk membuat Jabar maju dalam segala bidang," kata dia.
Menurut Ineu, sesuai dengan fungsinya DPRD Jawa Barat selalu melakukan tugas dan fungsinya seperti dalam pengangaran dan kontrol penggunaan anggaran yang setiap eriode selalu dilakukan evaluasi.
"Ini dilakukan untuk masyarakat jabar sehingga penggaran yang sudah dimasukan dalam program disetiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus dirasakan oleh masyarakat,"ucap Ineu.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jabar Haris Yuliana mengatakan, masalah kesejahteraan sosial seperti kemiskinan saat ini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama-sama oleh legislatif dan eksekutif.
Haris mengakui, angka kemiskinan masih terbilang tinggi berada di daerah Jabar Selatan tapi setelah Pemprov Jabar telah melakukan pengembangan dan pemerataan pembangunan di wilayah tersebut pertumbuhan perekonomian di wilayah itu menjadi berkembang.
"Di wilayah Jabar Selatan dibuka dengan suntikan dana infrastruktur yang cukup besar dari APBN dan APBD wilayah tersebut sudah mulai berkembang sehingga secara tidak langsung membuka akses ekonomi bagi masyarakat di daerah," kata dia.