Antarajabar.com - Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Yomanius Untung setuju dengan instruksi bagi jajaran kepolisian tembak di tempat bagi pelaku kejahatan begal di Kota Bandung.
"Saya setuju tembak di tempat untuk begal, selama hal itu ditempuh sesuai prosedur yang ditetapkan oleh kepolisian yaitu mengancam jiwa warga atau anggota kepolisian," kata Yomanius Untung, di Bandung, Senin.
Politisi dari Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Barat mengapresiasi kinerja kepolisian yang sudah berhasil meringkus kawanan pelaku kejahatan begal yang beraksi di jalanan dan telah meresahkan warga Kota Bandung.
"Saya kira itu (instruksi tembak di tempat) adalah upaya penanganan cepat kalau seandainya si pelaku begal sudah benar-benar membahayakan polisi atau warga sekitar," kata dia.
Menurut dia, warga juga tidak bisa menyerahkan sepenuhnya upaya pencegahan terhadap kejahatan begal kepada polisi daan pencegahan tersebut bisa dimulai dari lingkungan sekitar seperti menghidupkan kembali program siskambling.
"Jumlah personil polisi itu terbatas sehingga kita harus bersama-sama masyarakat melakukan pencegahan dini di lingkungan sekitar," kata dia.
Untung menduga maraknya aksi begal yang terjadi di Kota Bandung bisa dikarenakan berbagai sebab salah satunya ialah faktor ekonomi.
"Bisa saja dia nekat melakukan begal karena impitan ekonomi atau mungkin karena lebih kepada eksistensi diri bahwa dia tergabung dalam sebuah kelompok geng motor," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, meminta masyarakat Kota Bandung lebih waspada menyusul aksi kejahatan jalanan seperti begal yang kerap terjadi akhir-akhir ini.
Selain itu, pria yang akrab disapa Aher ini juga meminta aparat kepolisian dan TNI untuk menjamin keamanan masyarakat Kota Bandung yang melakukan kegiatan malam hari.
"Untuk pengamanan harus ditingkatkan lebih baik, utamanya pada malam hari," kata dia.