Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) meresmikan Rumah Susu Pasteurisasi di Bogor, Jawa Barat, yang menjadi bagian dari strategi nasional untuk mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Rumah Susu ini menjadi fasilitas pengolahan susu pasteurisasi pertama yang disiapkan khusus untuk memastikan ketersediaan asupan protein hewani dalam rangka peningkatan kualitas gizi anak Indonesia.
"Pembangunan Rumah Susu ini merupakan langkah konkret menanggulangi persoalan gizi kronis yang masih dihadapi Indonesia, terutama pada kelompok usia balita dan anak sekolah. Program MBG memiliki tujuan utama membangun generasi sehat, cerdas, dan produktif menuju Visi Indonesia Emas 2045, khususnya untuk perbaikan gizi, pendidikan, ekonomi, dan penurunan kemiskinan," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu.
Pemerintah mencatat bahwa tantangan gizi di Indonesia masih signifikan, mengingat hanya 60,9 persen balita yang mengonsumsi makanan beragam dan 96,7 persen penduduk belum cukup mengonsumsi buah dan sayur.
Selain itu, prevalensi stunting pada balita berada di 21,5 persen dan kekurangan energi kronis pada ibu hamil mencapai 16,9 persen. Hal ini dinilai tak hanya berdampak terhadap aspek kesehatan, tetapi juga menurunkan kemampuan kognitif, produktivitas kerja, hingga mempengaruhi Indeks Modal Manusia (IMM).
Di sisi lain, produksi susu nasional masih belum mencukupi kebutuhan konsumsi. Berdasarkan kajian Kementerian PPN/Bappenas, kapasitas produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 17 persen total kebutuhan per tahun, bahkan di tiga provinsi utama produsen susu, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, masih terjadi defisit.
Untuk itu, lanjut Rachmat, penguatan rantai pasok susu dari hulu ke hilir menjadi fokus utama pemerintah.
"Rumah Susu hadir menjawab tantangan tersebut. Fasilitas ini akan menyerap produksi susu segar dari peternak lokal, memastikan proses pengolahan sesuai standar keamanan pangan, dan menjadi simpul distribusi bahan pangan bergizi untuk mendukung MBG," kata Kepala Bappenas.
Keberadaan Rumah Susu diharapkan pula menjadi model hilirisasi produk peternakan yang dapat direplikasi di wilayah lainnya.