Cianjur (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melarang wisatawan berenang di pantai selatan Cianjur karena masih berpotensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi, sehingga dapat membahayakan keselamatan.
Kepala Disbudpar Kabupaten Cianjur Asep Suparman, di Cianjur, Selasa, mengatakan selama libur Lebaran 2025 angka kunjungan wisatawan terutama pemudik ke berbagai objek wisata meningkat terutama ke pantai selatan Cianjur yang membentang di 3 kecamatan.
"Pantai selatan Cianjur di Kecamatan Cidaun, Sindangbarang, dan Agarabinta masih menjadi objek wisata favorit saat libur hari raya, banyak dikunjungi wisatawan lokal dan wisatawan luar Cianjur seperti Bandung dan Garut," katanya.
Namun, informasi BMKG mencatat cuaca ekstrem dan gelombang tinggi masih berpotensi melanda pantai selatan hingga April. Kondisi ini harus diwaspadai wisatawan dan tidak berenang dan bermain air di pantai selatan karena dapat mengancam keselamatan.
Pihaknya berkoordinasi dengan pengelola tempat wisata, TNI/Polri, dan BPBD Cianjur untuk menempatkan petugas di sepanjang pantai selatan guna mengawasi dan mengimbau pengunjung untuk mematuhi larangan tidak berenang dan mendekati bibir pantai.
"Imbauan ini guna menghindari hal yang tidak diinginkan wisatawan terbawa gelombang, berbagai upaya antisipasi dilakukan agar dapat berwisata dengan aman dan nyaman," katanya.