Jakarta (ANTARA) - Beragam peristiwa bidang ekonomi terjadi pada Selasa (4/3), mulai dari Rekrutmen Bersama BUMN 2025 kembali dibuka dalam waktu dekat, hingga Serikat Pekerja Sritex harap pemerintah bantu cairkan THR dan pesangon.
Berikut sajian berita bidang ekonomi yang dirangkum LKBN ANTARA.
Rekrutmen Bersama BUMN 2025 kembali dibuka dalam waktu dekat
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkolaborasi dengan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) kembali membuka program Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) 2025 yang dijadwalkan dalam waktu dekat.
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata mengatakan RBB tahun ini telah dipersiapkan menjadi lebih matang dan melakukan berbagai perbaikan.
Wamen PU: Penanganan pascabanjir Cisarua harus segera dilakukan
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti mengungkapkan langkah-langkah penanganan pascabanjir Sungai Ciliwung di wilayah Cisarua, Bogor harus segera dilakukan.
Menurut Diana, langkah-langkah penanganan pascabanjir Sungai Ciliwung di wilayah Cisarua ini harus segera dilakukan dengan berkoordinasi lintas sektoral bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Kabupaten Bogor, termasuk upaya relokasi warga yang tinggal di badan sungai.
Zulhas pastikan stok ayam dan telur aman untuk Ramadhan dan Lebaran
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas memastikan bahwa stok ayam ras dan telur aman selama Ramadhan dan Lebaran.
Zulhas mengatakan pemerintah telah sepakat untuk menjaga harga kedua komoditas tersebut dengan cara meningkatkan suplai di pasar tradisional maupun modern.
Survei OJK: Perbankan optimis kinerja akan semakin baik pada TW I 2025
Hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) mencatat bahwa perbankan optimistis kinerja akan semakin baik pada triwulan I 2025, merujuk Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) yang tercatat sebesar 60 atau berada pada zona optimis.
“Optimisme tersebut didorong oleh ekspektasi terhadap stabilitas kondisi makroekonomi, serta berlanjutnya peningkatan intermediasi dibarengi dengan kemampuan perbankan dalam mengelola risiko yang dihadapi, meskipun sedang di tengah kondisi makroekonomi global yang kurang kondusif,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae di Jakarta, Selasa.