Kota Bandung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Bandung Jawa Barat memastikan pengawasan ketat terhadap bahan pangan yang digunakan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, mengungkapkan bahwa pihaknya selalu melakukan pengecekan langsung ke dapur produksi, guna memastikan keamanan pangan bagi penerima manfaat program tersebut.
Baca juga: Pemkot Bandung menganggarkan Rp26 miliar untuk Makan Bergizi Gratis
“Kami mengawal program ini dengan memeriksa bahan pangan sebelum dimasak. Saat ini, DKPP bekerja sama dengan delapan dapur penyedia di Kota Bandung,“ kata Gin Gin di Bandung, Selasa.
Gin Gin menerangkan meski belum ada kebijakan atau instruksi khusus terkait pengelolaan MBG dari pemerintah pusat, pihaknya tetap berkomitmen untuk memastikan pangan yang digunakan aman dan berkualitas.
“Tapi secara tupoksi kita mengawal ini khususnya yang sudah kita lakukan ikut memeriksa terkait dengan pangan segar. Jadi pangan yang sebelum dimasak seperti bahan mentah itu kita lakukan pemeriksaan,” kata dia.
Lebih lanjut, DKPP Kota Bandung juga mendorong agar bahan pangan untuk MBG berasal dari produk lokal, terutama hasil dari program Buruan SAE (Sehat, Alami, dan Ekonomis) yakni sebuah pertanian perkotaan (urban farming) yang tersebar di di seluruh kecamatan di Kota Bandung.
“Kami ingin memperjuangkan agar setiap dapur penyelenggara MBG bisa memanfaatkan bahan baku dari petani lokal Kota Bandung, termasuk hasil budidaya dari Buruan SAE. Ini akan meningkatkan ketahanan pangan sekaligus mendukung perekonomian petani lokal,” katanya.
Gin Gin menyebut hingga saat ini terdapat sekitar 475 titik Buruan SAE yang tersebar di Kota Bandung, dengan sebagian besar berlokasi di dekat sekolah dasar.