Antarajabar.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jabar memperpanjang status siaga bencana hingga 4 Mei 2016 karena curah hujan dinilai masih tinggi sehingga memungkinkan terjadinya bencana alam.
"Kami memperpanjang status siaga bencana hingga satu bulan ke depan karena dalam minggu-minggu ini merupakan puncak musim hujan di Cianjur. Bahkan kami mencatat satu pekan terakkhir bencana alam terjadi di sejumlah titik rawan di Cianjur, utara dan selatan," kata Kepala BPBD Cianjur Asep Suparman di Cianjur, Senin.
Dia masih memantau wilayah yang kontur tanahnya berbukit seperti Batulawang dan Ciloto di Kecamatan Cipanas serta wilayah Kecamatan Sukaresmi.
Sementara itu, pemantauan banjir dilakukan di Desa Cidamar, Kecamatan Sindangbarang dan di sejumlah desa di Kecamatan Karangtengah.
"Banjirnya tidak sampai merendam kawasan itu berhari-hari, banjirnya selintas tapi tetap bahayanya sangat besar karena arus air yang deras. BPBD sudah mengimbau warga di daerah rawan bencana untuk segera mengungsi ke tempat aman jika terlihat tanda-tanda akan terjadi bencana," katanya.
Saat ini, BPBD kesulitan untuk memantau pemukiman yang berada di daerah terpencil di atas pegunungan yang berjarak belasan kilometer dari kantor desa.
"Akibatnya meskipun bencana mengancam warga lebih memilih bertahan di rumahnya masing-masing dengan alasan beragam, mulai dari masalah perekonomian karena lahan garapannya terabaikan hingga alasan lain," katanya.
Dia menuturkan selama masa siaga bencana, sudah sembilan 9 korban meninggal akibat bencana longsor dan banjir, empat orang korban tertimbun longsor di Sukaresmi, empat korban tertimbun reruntuhan hotel di kawasan Kota Bunga-Kecamatan Cipanas dan dua orang diterjang banjir di Desa Cidamar.
Sedangkan untuk antisipasi, BPBD bersama Dinas Binamarga Provinsi Jabar menempatkan sejumlah alat berat di sejumlah titik rawan bencana, seperti di Kecamatan Naringgul, Sindangbarang dan Cibinong.
Namun untuk wilayah Cianjur utara, alat berat masih harus dibawa dari Kecamatan Cianjur.
"Kami mengimbau warga Cianjur untuk tetap waspada dan segera mengungsi ketika melihat tanda bencana alam akan terjadi. Sejak beberapa hari terakhir kami mendapatkan banyak laporan, tapi saat ditinjau ke lapangan hasilnya nihil. Jalur aman. Kami mengimbau warga jangan menyebarkan informasi bohong sebab akan menimbulkan keresahan," katanya.