Jakarta (ANTARA) - Mahasiswa dari Universitas Padjajaran (Unpad) bernama Aira Sherasati mengatakan pengalamannya magang di Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Cape Town, Afrika Selatan, menambah wawasannya dalam upaya diplomasi Pemerintah Indonesia di Afrika.
"Pengalaman dan dilibatkan secara langsung praktik kerja terkait diplomasi ekonomi, sosial budaya, perlindungan WNI dan pelayanan kekonsuleran sangat bermanfaat untuk meluaskan wawasan di bidang diplomasi dan pendalaman hukum," kata Aira, melalui keterangan pers KJRI Cape Town yang diperoleh pada Jumat.
Aira mengatakan Kota Cape Town merupakan kota yang indah dan banyak menyimpan sejarah dan hubungan sosial budaya yang sangat erat dengan Indonesia sejak 1694. Menurut sejarah, Islam di Cape Town Afsel pertama kali dibawa oleh ulama-ulama dari nusantara Indonesia seperti Syekh Yusuf Al Makasary dari Makasar dan Tuan Guru dari Tidore.
Sejak hari pertama magang pada 6 Januari 2025, Aira diperkenalkan dengan berbagai fungsi utama konsulat, antara lain Fungsi Ekonomi, Protokol, serta Sosial dan Budaya.
Kegiatan magang dilakukan secara rotasi, diawali dari Fungsi Protokol Konsuler dilanjutkan ke Fungsi Ekonomi dan Sosial Budaya.
"Saya memulai hari dengan mempelajari informasi perekonomian propinsi wilayah kerja akreditasi KJRI Cape Town yang meliputi 4 propinsi Western Cape, Eastern Cape, Northern State dan Free State," katanya.
Saat magang di bagian Fungsi Protokol Konsuler, Aira mendapat pencerahan dari Kepala Fungsi Protokol dan Konsuler Faiez Maulana tentang struktur birokrasi KJRI, dan prosedur hukum dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan pendampingan hukum bagi ibu dan anak yang menjadi korban KDRT.