Antarajabar.com - Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Rustandhie mengatakan pemerintah daerah harus tetap memperhatikan pendidikan anak-anak yang menjadi korban banjir di Kabupaten Bandung, agar hak-hak dasar anak terhadap pendidikan bisa tetap terpenuhi walaupun sedang dilanda bencana alam.
"Selama ini kita melihat bantuan untuk korban banjir itu berupa kebutuhan sandang, pangan, obat-obatan, makanan tapi jarang yang memperhatikan bantuan kebutuhan pendidikan untuk anak korban banjir," kata Rustandhie, di Bandung, Selasa.
Ia mengatakan jangan sampai hak dasar pendidikan anak hilang saat mereka menjadi pengungsi korban bencana alam seperti banjir di Kabupaten Bandung.
"Boleh kita ngasih bantuan makanan, selimut, dan lain-lain tapi tolong perhatian juga kebutuhan pendidikan anak-anak yang mengungsi karena banjir di Baleendah, Dayeuhkolot dan Cieunteung," kata dia.
Menurut dia, aktivitas pendidikan formal di sekolah bagi anak pengungsi banjir dipastikan terganggu namun hal tersebut bisa diatasi dengan mendatangkan relawan pendidikan untuk memberikan pelajaran formal dan informal di tempat pengungsian.
"Sekolah yang kena banjir pasti diliburkan tapi kan bisa diakali dengan cara mendatangkan relawan pendidikan di pengungsian," kata dia.
Akibat banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sekitar 15 sekolah di Kecamatan Dayeuhkolot terendam banjir sehingga kegiatan belajar mengajar diliburkan sehingga siswa diminta untuk belajar di rumah.
"Sejumlah sekolah tergenang sehingga tidak bisa dipakai buat aktivitas belajar mengajar. Siswa diminta belajar di rumah untuk menghadapi UTS pekan depan," kata Kepala TU UPTD Pendidikan Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung Deden Witarsa.