Jakarta (ANTARA) - Anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga mengatakan PSSI telah membayar kompensasi pemecatan pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong yang mencapai puluhan miliar Rupiah.
Shin dipecat dari kursi kepelatihan pada Senin, meski kontraknya berakhir 2027 mendatang.
"Dari sisi finansial, puluhan miliar Rupiah yang harus kami bayar (untuk kompensasi)...(kewajiban) itu pun harus diambil," kata Aryakepada pewarta di Jakarta, Selasa.
Arya menegaskan pemecatan mantan pelatih timnas Korea Selatan tersebut tak ada kaitannya dengan mafia bola seperti disebutkan dalam sejumlah berita.
Menurut Arya, jika pemecatan ini ada sangkut pautnya dengan mafia bola maka PSSI mustahil mengambil keputusan memecat STY dan membayar kompensasi bernilai puluhan miliar tersebut.
Arya mengatakan PSSI mengambil langkah ini demi Merah Putih sekaligus penyesuaian terhadap karakter para pemain yang mayoritas dihuni pemain diaspora dari Eropa.
Alasan tersebut salah satunya menjadi dasar keputusan PSSI mencari pelatih yang mempunyai kepemimpinan di ruang ganti dan memahami karakter skuad Garuda yang notabene tumbuh di Eropa.
"Konsekuensi kami mengambil pemain-pemain diaspora yang makin lama level makin tinggi...Jadi butuh yang namanya pemimpin pelatih. Nah didampingi oleh asisten pelatih yang kuat secara teknis. Ini pun sudah dicari oleh Pak Erick (Thohir, Ketua Umum PSSI)," kata Arya.
Wajar Anak STY Kecewa
Anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga menyebut wajar Shin Jae-won kecewa ketika ayahnya, Shin Tae-yong, dipecat oleh PSSI.
Shin diberhentikan oleh PSSI dari tugasnya sebagai pelatih tim nasional Indonesia pada Senin.
"Saya rasa sebagai anak harus kita hargai. Wajar (kecewa) begitu," kata Arya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Shin Jae-won melontarkan kekecewaan dalam kolom komentar media sosial Instagram PSSI.
Dia menganggap keputusan atas ayahandanya itu tidak adil karena mantan pelatih timnas Korea Selatan tersebut mempunyai andil begitu besar dalam meningkatkan kualitas Garuda, termasuk menaikkan peringkat ke-173 menjadi peringkat 127.
"Mari kita lihat sejauh mana kalian bisa melaju tanpanya. Dia telah memberikan semuanya untuk menempatkan Timnas Indonesia sampai sejauh ini," tulis Shin Jae-won dalam kolom komentar unggahan Instagram PSSI.
"Saya punya banyak cerita tentang bagaimana PSSI telah memperlakukan ayah saya selama lima tahun, tetapi saya akan tetap diam," sambungnya.
Arya mengatakan PSSI selama ini telah memberikan pelayanan yang terbaik dengan memberikan semua fasilitas yang diperlukan oleh Shin Tae-yong.
Arya mencontohkan PSSI memboyong asisten pelatih penyerang yang khusus diminta oleh Shin Tae-yong untuk memperbaiki lini serang.
"Dia (STY) minta pelatih untuk penyerang, itu pun dikasih. Beliau minta untuk banyak hal, kami kasih. Saya rasa pelatih Shin Tae-yong juga tahu apa yang kami lakukan," ujar Arya.
"Dan kompensasi (pemutusan kontrak) yang kami berikan juga sesuai dengan kontraknya," imbuh Arya.
Nama mantan penyerang timnas Belanda, Patrick Kluivert, muncul ke permukaan ruang diskusi setelah pakar transfer kenamaan asal Italia, Fabrizio Romano, melalui akun X pribadinya, mencuit bahwa pria berusia 48 tahun itu bakal melatih tim Garuda.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PSSI telah bayar kompensasi pemecatan Shin Tae-yong