Setiap menu makanan makan bergizi gratis ini wajib disimpan di bank sampel untuk dianalisis jika ditemukan kasus tertentu.
"Kalau misalnya, amit-amit ya, terjadi sesuatu keracunan makanan dan sebagainya, kami periksa selain makanan yang di lokasi keracunan. Siapa tahu permasalahannya bukan proses di sini gitu. Tapi misalnya siswanya terlambat mengkonsumsi, terlalu siang," kata Anhar.
Menurutnya, proses pembuatan makanan MBG dilakukan dini hari agar makanan tetap segar saat dikonsumsi siswa pada jam sekolah.
Anhar berharap program MBG tidak hanya menjaga stabilitas gizi siswa dengan status gizi baik tetapi juga memperbaiki status gizi siswa yang sebelumnya kurang.
“Jika pola konsumsi makanan sehat ini diterapkan di luar sekolah, perbaikan status gizi siswa akan berlangsung lebih cepat. Namun, bagi siswa yang sudah memiliki status gizi baik, program ini akan membantu menjaga stabilitasnya,” kata Anhar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinkes Kota Bandung evaluasi gizi penerima MBG setelah tiga bulan