Selain mandiri, pihaknya juga sudah melakukan 84 kasus rehabilitasi paksa sepanjang tahun ini melalui asesmen terpadu yang melibatkan kerja sama lintas sektoral.
“Asesmen terpadu ini penting untuk memastikan para pelaku penyalahgunaan narkoba yang terjaring dapat menjalani rehabilitasi dengan tepat,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan BNN Kota Cirebon terus menggalakkan program sosialisasi bahaya narkoba atau kampanye War on Drugs, yang dilaksanakan dengan menyasar 36.959 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Di bidang pemberdayaan masyarakat, pihaknya telah membentuk 50 penggiat anti-narkoba yang tugasnya menjadi agen perubahan untuk menyebarkan semangat melawan narkoba di lingkungan masing-masing.
Tunggul menyebutkan langkah ini bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung program Kota Tanggap Ancaman Narkoba (Kotan), yang menjadi bagian dari strategi kolektif untuk memberantas narkoba.
“Kami juga aktif melakukan deteksi dini melalui tes urin kolektif. Sepanjang 2024, sebanyak 261 orang telah menjalani tes urin sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi potensi penyalahgunaan narkoba,” ucap dia.