Antarajabar.com - RSUD Cianjur, Jawa Barat merawat 282 penderita demam berdarah dengeu (DBD) selama satu bulan terakhir, dengan usia penderita bervariasi mulai balita hingga lanjut usia.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Cianjur, dr Cecep Juhana di Cianjur, Selasa, mengatakan para pasien DBD yang dirawat di RSUD Cianjur mendapatkan pertolongan medis selama tiga hari sampai satu minggu, dan pasien DBD yang dirawat tersebut tersebar di sejumlah ruangan, baik di ruangan anak maupun ruangan dewasa.
"Rata-rata pasien datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi demam. Setiap harinya pasien DBD yang datang untuk dirawat mencapai delapan sampai sembilan pasien," katanya.
Selama satu bulan terakhir ungkap dia, pasien yang terserang DBD dan mendapatkan penanganan di RSUD Cianjur, kebanyakan DBD dalam kategori ringan atau DBD grid satu. "Dari sekian pasien yang dirawat itu, kami belum mendapati DBD yang sporadis sampai mengakibatkan Dengue Shock Syndrome (DSS)," katanya.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Agus Haris mengungkapkan, saat ini memang tengah memasuki siklus musim penghujan, sehingga dapat dipastikan DBD akan menyerang warga.
"Upaya pencegahan harus terus dilakukan agar penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti tidak terus menyebar. Kuncinya untuk mencegah penyakit DBD adalah perubahan prilaku dengan menguras, menutup dan mengubur, kalau tidak dilaksanakan, maka penyebaran DBD pasti masih akan terus berlangsung," katanya.
Dia mejelaskan, saat ini DBD mulai menyerang di sejumlah wilayah di Cianjur, meskipun belum ada laporan warga meninggal dunia akibat penyakit tersebut karena penanganannya cepat dilakukan, sehingga pasien dapat tertolong dan kembali normal.
"Memang DBD ini belum ada obatnya, hanya dilemahkan virusnya. Tapi penanganan harus cepat, jika panas selama dua hari dan sudah minum obat tidak turun, itu perlu diwaspadai. Untuk mencegah terjadinya penyebaran DBD, kami akan menerjunkan petugas puskesmas untuk melakukan sosialisasi pada warga," katanya.