Setiap model kelembagaan memiliki kekuatan dan tantangannya masing-masing. Model koperasi, seperti AP, memastikan bahwa kebutuhan anggotanya selaras dengan arah organisasi, namun memerlukan transparansi manajemen yang tinggi.
Yayasan nirlaba, seperti The Guardian, memungkinkan fokus pada kualitas berita, tanpa tekanan keuntungan komersial, tetapi membutuhkan dukungan yang kuat dari filantropi atau sumber pendapatan alternatif.
Di sisi lain, struktur perusahaan terbatas, seperti Reuters, memberikan fleksibilitas penggalangan dana dan peluang ekspansi global, namun berisiko terhadap intervensi pemegang saham yang dapat memengaruhi independensi editorial.
Keberhasilan model-model ini menunjukkan bahwa struktur kelembagaan yang tepat harus disesuaikan dengan visi, misi, dan konteks operasional masing-masing organisasi.
Untuk ANTARA sendiri perlu dilakukan kajian mendalam apakah tetap akan menjadi BUMN berbentuk Perum atau berkonsolidasi dengan dua saudaranya RRI dan TVRI menjadi lembaga layanan publik, atau lembaga pemerintah non-departemen.
Dalam jangka pendek, solusi yang ideal bagi ANTARA dapat mengimplementasikan model kelembagaan hibrida yang menggabungkan elemen BUMN dengan prinsip koperasi atau yayasan nirlaba.
Dengan struktur ini, ANTARA seiring menanti kajian terbaiknya, maka dapat tetap mengedepankan fungsi pelayanan publik, sekaligus membuka peluang inovasi bisnis untuk keberlanjutan finansial.
Dukungan pemerintah dapat memastikan stabilitas dasar, sementara pengelolaan yang lebih independen dan kolaboratif dapat meningkatkan daya saing di tingkat global.
Langkah ini akan menempatkan ANTARA sebagai institusi yang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di tengah dinamika industri media global, tetap menjadi kebanggaan nasional, dan mampu memenuhi kebutuhan informasi masyarakat Indonesia di masa depan.
Opini - Jangan sia-siakan ANTARA!
Jumat, 13 Desember 2024 13:35 WIB

Kuasa Usaha Kedutaan Besar Timor Leste untuk Indonesia Domingos Savio (kanan) melakukan sesi wawancara dengan Kantor Berita Antara dipandu jurnalis Gracia Simanjuntak (kiri) di Gedung Antara Heritage, Jakarta, Jumat (19/7/2024). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/YU