Selain itu ia juga telah memerintahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk segara menata kawasan di bawah Jembatan Pasupati untuk dijadikan ruang publik yang dapat dimanfaatkan bagi warga sekitar.
“Sampah yang menumpuk di kawasan ini akan dibersihkan demi menciptakan lingkungan yang sehat. Selain itu area ini akan dimanfaatkan sebagai ruang publik, seperti taman bermain anak, agar sesuai dengan citra Bandung sebagai Paris Van Java,” katanya.
Di lokasi yang sama, Sekda Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan relokasi 100 keluarga ke Rusunawa Rancaekek dan Solokanjeruk adalah tahap pertama program penanganan kemiskinan ekstrem perkotaan yang digagaspemerintah pusat, berkolaborasi dengan Pemprov Jabar dan Pemda Kota Bandung, Kota Cimahi serta Kabupaten Bandung.
Program ini, ditujukan bagi penerima manfaat yang merupakan keluarga yang masuk kriteria miskin ekstrem seperti tak memiliki hunian rumah, dan tak memiliki pekerjaan tetap atau serabutan dan kriteria lainnya.
Keluarga yang masuk kriteria, lanjut Herman, akan direlokasi dan kemudian akan ditempatkan di Rusunawa Rancaekek dan Rusunawa Solokanjeruk yang keduanya terletak di Kabupaten Bandung, secara gratis.
Selain ditempatkan di Rusunawa secara gratis, Herman juga mengatakan para penerima manfaat program itu difasilitasi bagi sekolah anak-anaknya, kemudian juga diberikan pendampingan, pelatihan, termasuk fasilitasi permodalan, sehingga diharapkan mereka naik kelas secara ekonomi.
"Kita tempatkan di sana secara gratis, sampai dengan yang bersangkutan bisa hidup mandiri, punya kerja atau punya usaha begitu, dengan waktu kurang lebih satu tahun. Pokoknya mereka diharapkan naik kelas dari miskin ekstrem," ujar Herman.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri PKP siapkan hunian layak bagi warga kolong jembatan di Bandung